Mencicipi Hasil 'Persilangan' Kuliner Padang dan China

Puput Tripeni Juniman | CNN Indonesia
Jumat, 17 Feb 2017 19:25 WIB
Restoran makanan Padang kini mulai naik kelas jadi restoran high end. Restoran Padang high end ini menghadikan kreasi makanan Padang peranakan.
Restoran Cikang juga menyajikan katupek sayua (Dok. Cikang Resto).
Untuk memperkaya menu, Ivan tidak hanya mengambil menu yang tersedia di kedai Chi Kwang saja. Dia menambahkan beberapa menu dari wilayah-wilayah yang lain di Padang. Ivan mengaku mengklaim menyajikan menu terbaik di Padang di restorannya.

"Rasa antara satu daerah dengan daerah lainnya, itu beda banget loh. Saya pilih yang paling enak dan punya cerita. Jadi bisa coba semua yang di Padang di tempat ini," tutur Ivan.

Ivan membuat semua menu itu semirip mungkin dengan menu asli yang ada di Padang. Untuk itu, dia sengaja merekrut koki langsung dari Padang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ivan memberi tugas khusus kepada koki untuk membuat cita rasa yang sama dengan makanan yang berada di Padang. Chef itu meracik makanan sesuai permintaan Ivan dan Fenty.

Alhasil, beberapa bumbu dan bahan makanan di impor langsung dari Padang.

"Saya bilang sama ibu (Fenty, istri Ivan), kalau pakai bumbu yang di sini beda rasanya, harus beli dari padang," kata Irwandi, koki yang berasal dari salah satu restoran di Padang.

Fenty pun memutuskan blusukan mencari bumbu yang dimaksud. Dia mendapatkannya di Pasar Raya, pusat transaksi di Padang. Bumbu yang dikirim adalah bumbu sate, bumbu kambing, dedak rendang, kerupuk merah asli Padang.

Berasal dari daerah pecinan menu andalan di Cikang Resto adalah ayam bakar khas pecinan. Ayam bakar ini sedikit berbeda dengan ayam bakar padang lainnya.

Bila ayam bakar Padang kental dengan bumbu dan relatif kering, ayam bakar pecinan bercampur dengan bumbu oriental sehingga membuatnya sedikit berlumur saus.

Saus kental yang berwarna merah gelap ini juga dibumbui dengan aneka bahan pelengkap seperti irisan bawang bombai. Ayam bakar Padang peranakan ini terasa lebih lembap dan juicy dibanding ayam bakar Padang lainnya.

Meski sausnya berwarna merah gelap, namun saus ini pedasnya tidak menggigit. Hanya ada sedikit rasa pedas yang tercecap dalam tiap gigitan ayamnya.

Makanan ini serupa dengan salah satu ayam bakar yang dijual di daerah Pondok.

Selain ayam bakar, nasi goreng yang ditawarkan Cikang merupakan hasil adaptasi dari sebuah bofet nasi goreng patai atau petai di daerah Alang Laweh, Padang. Tak ayal menu makanan ini dinamakan Nasi Goreng Alang Laweh.

Mungkin Anda membayangkan semua rasa nasi goreng itu sama. Namun nasi goreng patai ini terasa berbeda. Tak ada jejak rasa kecap yang terasa dalam nasi gorengnya.

Nasi berderai (sebutan warga Padang untuk nasi berbulir terpisah bukan pulen) ini dimasak dengan aneka bumbu nasi goreng Padang. Rasanya makin nikmat tatkala irisan petai segar ditambahkan ke dalamnya. Rasa petainya meresap sampai ke dalam bulir nasinya.

Untuk menambah tekstur dalam nasi goreng, irisan selada dan kerupuk merah menjadi tambahanya yang renyah.

Rendang kering dan sajian vegetarian

Saat menyantap makanan Padang, tak lengkap rasanya kalau tak menyantap rendang. Rendang dari Azizi yang diambil dari asal tempat chef Irwandi bekerja di sebuah restoran kenamaan Padang di Jalan Azizi.

Rendang ini termasuk dalam jenis rendang kering dari daging sapi dengan irisan yang cukup tebal.

Jika ingin menyantap sajian fushion Padang dan China, Anda bisa mendapatkannya dari sajian sate padang. Sate padang yang disajikan dengan kuah kental ini bisa disantap bersama semangkuk irisan cakwe goreng.

Khusus vegetarian juga disediakan makanan campuran sayuran dari padang dengan bumbu kacang. Makanan ini memiliki nama Pical dan selada Uci. Khusus untuk selada uci ini merupakan menu racikan dari sang nenek.

Cemilan khas Minang juga disediakan seperi panukuik atau dikenal dengan pancake, es durian, lamang tapai yang terbuat dari beras ketan dan tape. (chs)

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER