Menengok Sudut Sejarah dan Masa Depan di Singapura

Ardita Mustafa & Olivia Drost | CNN Indonesia
Minggu, 05 Mar 2017 11:12 WIB
Dibanding Indonesia, Singapura tak memiliki banyak pilihan wisata alam. Tapi, 'kekurangan' itu disiasati dengan objek wisata buatan yang canggih.
Kawasan Marina Bay Sands di Singapura kala malam. (CNN Indonesia/Olivia Drost)
Jakarta, CNN Indonesia -- Setelah dijajah oleh Inggris, kini Singapura berkembang sebagai negara modern yang selalu sibuk. Tidak sedikit uang yang harus dikeluarkan saat menginjakkan kaki di sana, namun mahalnya harga memang diganjar dengan standar kenyamanan yang tinggi.

Dibanding dengan Indonesia, Singapura tak memiliki banyak pilihan wisata alam. Tapi, 'kekurangan' itu disiasati Negara Singa ini dengan membuat banyak objek wisata buatan yang berteknologi canggih dan kekinian, sehingga tetap mengundang wisatawan yang penasaran untuk datang.

Ada banyak penerbangan menuju ke sana, dari Jakarta durasinya hanya memakan waktu dua jam. Harga tiketnya pun sangat terjangkau, mulai dari Rp400 ribuan untuk sekali berangkat. Untuk hari-hari tertentu bahkan bisa kurang dari itu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seluruh penerbangan akan mendarat di Bandara Internasional Changi, yang berjarak sekitar 20 menit dari pusat kota di Orchard Road.

Setelah mendarat, ada banyak pilihan untuk menginap, mulai dari hostel, hotel berbintang, sampai rumah sewa Airbnb, dengan tarif mulai dari puluhan ribu sampai belasan juta rupiah per malamnya.

Saat berkunjung ke sana pada akhir pekan kemarin, CNNIndonesia.com menginap di ZEN Rooms Evergreen Residence. Hotel bintang tiga ini berada di kawasan Geylang.

Hotel yang paling populer dan menjadi ikon negara ini adalah Marina Bay Sands. Dengan rancangan berbentuk kapal, hotel setinggi 55 lantai ini menyajikan pemandangan ke seluruh kawasan.

Ada banyak cara untuk berkeliling di Singapura. Meski jalan kaki menjadi cara yang terbaik, untuk jarak jauh bisa menggunakan bus atau kereta cepat (MRT). Wisatawan bisa membeli kartu Singapore Tourist Pass dengan harga mulai dari Rp95 ribuan untuk pemakaian tanpa batas selama satu hari.

Komplek Marina Bay Sands yang megah dan menjadi ikon Singapura. (CNN Indonesia/Olivia Drost)

Cuaca di Singapura hampir mirip dengan Jakarta, namun lebih hangat dan lembap. Jangan lupa untuk selalu membawa topi, kacamata hitam dan payung selama berkeliling kota.

Penduduk di Singapura banyak yang berasal dari etnis China, Melayu, India dan Kaukasia. Bahasa Inggris menjadi bahasa yang sering digunakan di sini. Dialeknya memang agak aneh, disebut Sing-lish, namun tetap bisa dimengerti. Selebihnya, banyak yang menggunakan bahasa mandarin atau melayu.

Negara seluas 716 kilometer persegi dan berpenduduk sekitar 5,5 juta orang ini bisa dijadikan pilihan berwisata singkat di akhir pekan.

Berdasarkan pengalaman CNNIndonesia.com, berikut ini ialah beberapa kegiatan menarik yang bisa dilakukan selama satu malam di sana:

09.00 – Sarapan di Ya Kun Kaya Toast

Singapura memiliki banyak tempat makan dengan menu peranakan dan melayu. Untuk menikmati menu tersebut, bisa mendatangi Chinatown yang berjarak sekitar 18 menit dari kawasan Geylang dengan menggunakan MRT.

Tempat makan yang didatangi ialah Ya Kun Kaya Toast. Menu sarapan yang ditawarkan merupakan menu khas Singapura, yaitu kopi hitam atau teh susu serta roti selai srikaya atau selai kelapa yang dicampur telur, pandan dan mentega.

Kaya Toast bisa juga dijadikan camilan saat berkeliling kota. (CNN Indonesia/Olivia Drost)

Jika tidak terlalu menyukai selai srikaya, pengunjung bisa menggantinya dengan gula pasir atau cokelat. Bisa juga menambahkannya dengan telur.

Harga menunya mulai dari Rp28 ribuan. Tempat makan ini buka setiap hari, sejak pukul 7 pagi sampai 8 malam. Tapi di jam-jam tertentu, terutama saat sarapan dan makan siang, akan ada antrean panjang.

10.00 – Keliling Chinatown

Usai sarapan, CNNIndonesia.com memilih untuk berkeliling Chinatown. Salah satu tempat yang pertama didatangi ialah Buddha Tooth Relic Temple and Museum yang berjarak sekitar 10 menit berjalan kaki dari Ya Kun Kaya Toast.

Kuil setinggi lima lantai ini merupakan tempat beribadah umat Buddha di Singapura. Pembangunannya berlangsung selama dua tahun, sejak dimulai pada 2005.

Buddha Tooth Relic Temple and Museum, tempat beribadah yang dijadikan objek wisata. (CNN Indonesia/Olivia Drost)

Selain eksterior dan interiornya yang serba merah dan megah khas Dinasti Tang, di dalam kuil ini juga terdapat stupa Buddha yang terbuat dari emas seberat 420 kilogram.

Tak jauh dari situ, ada juga tempat beribadah umat Hindu, Sri Mariamman Temple, yang disebut tertua di Singapura.

Sri Mariamman Temple, tempat beribadah umat Hindu yang tertua di Singapura. (CNN Indonesia/Olivia Drost)

Setelah puas mengelilingi Buddha Tooth Relic Temple and Museum dan Sri Mariamman Temple, CNNIndonesia.com lanjut berkeliling di Chinatown.

Wisata belanja menjadi pilihan, karena banyak barang oleh-oleh ’Made in China’ yang dijual dengan harga murah, asal pintar menawar. Penjual di pasar ini baru ramai menggelar dagangannya pada siang hari.

13.00 – Keliling Little India

Dari Chinatown, CNNIndonesia.com pergi ke Little India yang berjarak sekitar 13 menit perjalanan dengan kereta MRT.

Jika Chinatown merangkum sejarah etnis China, Little India merangkum sejarah etnis India di Singapura.

Salah satu sudut di Little India, Singapura. (CNNIndonesia/Olivia Drost)

Di sekitar jalanannya terdapat berbagai bangunan dengan warna-warni yang cerah. Berkeliling di kawasan ini serasa mengunjungi Delhi.

Warna-warni cerah khas Delhi di Little India. (CNNIndonesia/Olivia Drost)

Sama seperti Chinatown, Little India juga menawarkan wisata belanja sekaligus kuliner yang ramah di kantong.

Salah satu tempat berbelanja barang segala ada di sana ialah The Mustafa Centre. Jaraknya cukup jauh jika ditempuh dengan jalan kaki dari Little India. Akan lebih baik jika 'lompat' satu stasiun dengan MRT, dan berhenti di Farrer Park. Hanya lima menit berjalan kaki dari sana.

14.30 - Makan siang di Hokkien Mee

Usai berkeliling di 'China' dan 'India,' CNNIndonesia.com melanjutkan perjalanan ke Marina Bay Sands, yang berjarak sekitar 14 menit perjalanan dengan kereta MRT dari Little India.

Karena melewatkan waktu makan siang, CNNIndonesia.com menyempatkan diri untuk mengunjungi salah satu tempat makan di The Shoppes at Marina Bay Sands.

Kawasan Marina Bay Sands. (CNN Indonesia/Olivia Drost)

The Shoppes ialah pusat belanja terbesar di sini, dengan luas sekitar 93.000 meter persegi.

Di dalamnya terdapat sekitar ratusan toko yang menjual barang-barang mewah belasan tempat makan milik celebrity chef seperti Gordon Ramsay, Wolfgang Puck dan Tetsuya Wakuda.

Di tengah bangunannya, dibangun jalur kanal air yang bisa dilalui sampan, layaknya gondola di Venesia.

Jangan berkecil hati saat masuk ke The Shoppes, karena tetap ada pilihan tempat makan murah meriah di lantai paling bawahnya.

Singapore Fried Hokkien Mee. (CNN Indonesia/Olivia Drost)

Pilihan CNNIndonesia.com jatuh kepada Singapore Fried Hokkien Mee, tempat makan yang cukup terkenal di sini.

Menyajikan menu khas Singapura, mie-nya dibuat dengan campuran seafood dan sayuran segar.

Harganya pun sesuai dengan ukuran yang dipesan, mulai dari Rp65 ribuan sampai dengan Rp115 ribuan.

Bersambung ke halaman berikutnya...

Menengok Sudut Sejarah dan Masa Depan di Singapura

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER