Jakarta, CNN Indonesia -- Setelah dijajah oleh Inggris, kini Singapura berkembang sebagai negara modern yang selalu sibuk. Tidak sedikit uang yang harus dikeluarkan saat menginjakkan kaki di sana, namun mahalnya harga memang diganjar dengan standar kenyamanan yang tinggi.
Dibanding dengan Indonesia, Singapura tak memiliki banyak pilihan wisata alam. Tapi, 'kekurangan' itu disiasati Negara Singa ini dengan membuat banyak objek wisata buatan yang berteknologi canggih dan kekinian, sehingga tetap mengundang wisatawan yang penasaran untuk datang.
Ada banyak penerbangan menuju ke sana, dari Jakarta durasinya hanya memakan waktu dua jam. Harga tiketnya pun sangat terjangkau, mulai dari Rp400 ribuan untuk sekali berangkat. Untuk hari-hari tertentu bahkan bisa kurang dari itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seluruh penerbangan akan mendarat di Bandara Internasional Changi, yang berjarak sekitar 20 menit dari pusat kota di Orchard Road.
Setelah mendarat, ada banyak pilihan untuk menginap, mulai dari hostel, hotel berbintang, sampai rumah sewa Airbnb, dengan tarif mulai dari puluhan ribu sampai belasan juta rupiah per malamnya.
Saat berkunjung ke sana pada akhir pekan kemarin, CNNIndonesia.com menginap di ZEN Rooms Evergreen Residence. Hotel bintang tiga ini berada di kawasan Geylang.
Hotel yang paling populer dan menjadi ikon negara ini adalah Marina Bay Sands. Dengan rancangan berbentuk kapal, hotel setinggi 55 lantai ini menyajikan pemandangan ke seluruh kawasan.
Ada banyak cara untuk berkeliling di Singapura. Meski jalan kaki menjadi cara yang terbaik, untuk jarak jauh bisa menggunakan bus atau kereta cepat (MRT). Wisatawan bisa membeli kartu Singapore Tourist Pass dengan harga mulai dari Rp95 ribuan untuk pemakaian tanpa batas selama satu hari.
 Komplek Marina Bay Sands yang megah dan menjadi ikon Singapura. (CNN Indonesia/Olivia Drost) |
Cuaca di Singapura hampir mirip dengan Jakarta, namun lebih hangat dan lembap. Jangan lupa untuk selalu membawa topi, kacamata hitam dan payung selama berkeliling kota.
Penduduk di Singapura banyak yang berasal dari etnis China, Melayu, India dan Kaukasia. Bahasa Inggris menjadi bahasa yang sering digunakan di sini. Dialeknya memang agak aneh, disebut Sing-lish, namun tetap bisa dimengerti. Selebihnya, banyak yang menggunakan bahasa mandarin atau melayu.
Negara seluas 716 kilometer persegi dan berpenduduk sekitar 5,5 juta orang ini bisa dijadikan pilihan berwisata singkat di akhir pekan.
Berdasarkan pengalaman CNNIndonesia.com, berikut ini ialah beberapa kegiatan menarik yang bisa dilakukan selama satu malam di sana:
09.00 – Sarapan di Ya Kun Kaya ToastSingapura memiliki banyak tempat makan dengan menu peranakan dan melayu. Untuk menikmati menu tersebut, bisa mendatangi Chinatown yang berjarak sekitar 18 menit dari kawasan Geylang dengan menggunakan MRT.
Tempat makan yang didatangi ialah Ya Kun Kaya Toast. Menu sarapan yang ditawarkan merupakan menu khas Singapura, yaitu kopi hitam atau teh susu serta roti selai srikaya atau selai kelapa yang dicampur telur, pandan dan mentega.
 Kaya Toast bisa juga dijadikan camilan saat berkeliling kota. (CNN Indonesia/Olivia Drost) |
Jika tidak terlalu menyukai selai srikaya, pengunjung bisa menggantinya dengan gula pasir atau cokelat. Bisa juga menambahkannya dengan telur.
Harga menunya mulai dari Rp28 ribuan. Tempat makan ini buka setiap hari, sejak pukul 7 pagi sampai 8 malam. Tapi di jam-jam tertentu, terutama saat sarapan dan makan siang, akan ada antrean panjang.
10.00 – Keliling ChinatownUsai sarapan, CNNIndonesia.com memilih untuk berkeliling Chinatown. Salah satu tempat yang pertama didatangi ialah Buddha Tooth Relic Temple and Museum yang berjarak sekitar 10 menit berjalan kaki dari Ya Kun Kaya Toast.
Kuil setinggi lima lantai ini merupakan tempat beribadah umat Buddha di Singapura. Pembangunannya berlangsung selama dua tahun, sejak dimulai pada 2005.
 Buddha Tooth Relic Temple and Museum, tempat beribadah yang dijadikan objek wisata. (CNN Indonesia/Olivia Drost) |
Selain eksterior dan interiornya yang serba merah dan megah khas Dinasti Tang, di dalam kuil ini juga terdapat stupa Buddha yang terbuat dari emas seberat 420 kilogram.
Tak jauh dari situ, ada juga tempat beribadah umat Hindu, Sri Mariamman Temple, yang disebut tertua di Singapura.
 Sri Mariamman Temple, tempat beribadah umat Hindu yang tertua di Singapura. (CNN Indonesia/Olivia Drost) |
Setelah puas mengelilingi Buddha Tooth Relic Temple and Museum dan Sri Mariamman Temple, CNNIndonesia.com lanjut berkeliling di Chinatown.
Wisata belanja menjadi pilihan, karena banyak barang oleh-oleh ’Made in China’ yang dijual dengan harga murah, asal pintar menawar. Penjual di pasar ini baru ramai menggelar dagangannya pada siang hari.
13.00 – Keliling Little IndiaDari Chinatown, CNNIndonesia.com pergi ke Little India yang berjarak sekitar 13 menit perjalanan dengan kereta MRT.
Jika Chinatown merangkum sejarah etnis China, Little India merangkum sejarah etnis India di Singapura.
 Salah satu sudut di Little India, Singapura. (CNNIndonesia/Olivia Drost) |
Di sekitar jalanannya terdapat berbagai bangunan dengan warna-warni yang cerah. Berkeliling di kawasan ini serasa mengunjungi Delhi.
 Warna-warni cerah khas Delhi di Little India. (CNNIndonesia/Olivia Drost) |
Sama seperti Chinatown, Little India juga menawarkan wisata belanja sekaligus kuliner yang ramah di kantong.
Salah satu tempat berbelanja barang segala ada di sana ialah The Mustafa Centre. Jaraknya cukup jauh jika ditempuh dengan jalan kaki dari Little India. Akan lebih baik jika 'lompat' satu stasiun dengan MRT, dan berhenti di Farrer Park. Hanya lima menit berjalan kaki dari sana.
14.30 - Makan siang di Hokkien MeeUsai berkeliling di 'China' dan 'India,' CNNIndonesia.com melanjutkan perjalanan ke Marina Bay Sands, yang berjarak sekitar 14 menit perjalanan dengan kereta MRT dari Little India.
Karena melewatkan waktu makan siang, CNNIndonesia.com menyempatkan diri untuk mengunjungi salah satu tempat makan di The Shoppes at Marina Bay Sands.
 Kawasan Marina Bay Sands. (CNN Indonesia/Olivia Drost) |
The Shoppes ialah pusat belanja terbesar di sini, dengan luas sekitar 93.000 meter persegi.
Di dalamnya terdapat sekitar ratusan toko yang menjual barang-barang mewah belasan tempat makan milik celebrity chef seperti Gordon Ramsay, Wolfgang Puck dan Tetsuya Wakuda.
Di tengah bangunannya, dibangun jalur kanal air yang bisa dilalui sampan, layaknya gondola di Venesia.
Jangan berkecil hati saat masuk ke The Shoppes, karena tetap ada pilihan tempat makan murah meriah di lantai paling bawahnya.
 Singapore Fried Hokkien Mee. (CNN Indonesia/Olivia Drost) |
Pilihan CNNIndonesia.com jatuh kepada Singapore Fried Hokkien Mee, tempat makan yang cukup terkenal di sini.
Menyajikan menu khas Singapura, mie-nya dibuat dengan campuran seafood dan sayuran segar.
Harganya pun sesuai dengan ukuran yang dipesan, mulai dari Rp65 ribuan sampai dengan Rp115 ribuan.
Bersambung ke halaman berikutnya...
15.30 - Gardens by the BaySetelah cuci mata di The Shoppes, CNNIndonesia.com berjalan kaki mengunjungi Gardens by the Bay.
Gardens by the Bay merupakan usaha dari pemerintah Singapura untuk menyajikan taman di tengah kota. Walaupun buatan, namun taman seluas 101 hektar ini cukup membuat teduh.
Taman ini buka setiap dari mulai dari jam 9 pagi sampai jam 9 malam. Ada tiga area di sini; Bay South Garden, Bay East Garden dan Bay Central Garden.
Yang paling luas ialah Bay South Garden, karena terdapat 12 atraksi wisata di sana, antara lain Flower Dome, Cloud Forest, OCBC Skyway dan Supertree Groove.
 Salah satu sudut di Cloud Forest. (CNNIndonesia/Olivia Drost) |
Harga tiket yang dijual mulai dari Rp75 ribuan sampai Rp265 ribuan, tergantung atraksi wisata yang akan dikunjungi. CNNIndonesia.com memilih untuk mengunjungi Flower Dome dan Cloud Forest.
Selain menyegarkan mata, memasuki kedua tersebut juga bagai masuk ke taman di masa depan, karena banyak tumbuhan dari berbagai belahan dunia yang tumbuh dengan segar di sini, berkat kecanggihan teknologi pengaturan iklim ruangannya.
Pengunjung juga banyak yang tercengang dengan rancangan air terjun buatan yang ada di Cloud Forest.
Seluruh teknologi itu membuat pengunjung serasa berjalan-jalan di tengah taman sungguhan.
18.00 - Senja di Marina BayPuas berkeliling di Gardens by the Bay, CNNIndonesia.com memilih untuk duduk-duduk di pinggir dermaga Marina Bay sambil menikmati senja.
Pengunjung dapat memilih untuk duduk di sisi mana saja, karena tangga kayu berundak yang disediakan cukup luas.
 Yoga di Marina Bay. (CNN Indonesia/Olivia Drost) |
Dari sini, dapat terlihat juga pemandangan Hotel Marina Bay Sands dan Patung Merlion yang legendaris. Banyak pengunjung yang memanfaatkan waktu senja untuk berolahraga.
20.30 - Menyesap Gin and Tonic di CE LA VIMalam hari ialah waktu yang tepat untuk minum-minum di bar atas atap atau rooftop bar.
Di Marina Bay Sand, salah satu rooftop bar yang populer ialah CE LA VI. CE LA VI menawarkan sensasi minum-minum dengan pemandangan panorama kota.
 Suasana malam di CE LA VI. (CNN Indonesia/Olivia Drost) |
Rooftop bar yang mewah ini juga menawarkan menu tradisional dan modern khas Asia dan barat untuk menu makanannya.
Harga menunya memang cukup mahal, namun dengan pemandangan dan layanan sebegitu mewah, rasanya harga itu cukup sepadan.
CNNIndonesia.com memilih untuk menikmati minuman gin and tonic seharga Rp180 ribuan.
 Pemandangan malam di Singapura dari CE LA VI. (CNN Indonesia/Olivia Drost) |
Selain rooftop bar, ada banyak pusat keriaan lain di Marina Bay Sand, seperti bar tepi dermaga (waterfront bar) dan kelab malam.
CE LA VI buka sampai pukul 5 pagi. Setelah gelas ke-tiga, CNNIndonesia.com pulang ke tempat penginapan untuk beristirahat.