Jakarta, CNN Indonesia -- Penyakit ginjal tidak begitu saja muncul pada diri seseorang. Ada sejumlah faktor yang dapat mempengaruhi seseorang mengidap penyakit tersebut. Diantaranya adalah pendidikan dan profesi.
Data Kementerian Kesehatan menyebutkan sebanyak 0,4 persen masyarakat yang tidak mengenyam pendidikan menjadi kelompok pengidap gagal ginjal tertinggi. Profesi nelayan, buruh, petani dan wiraswasta menduduki persentase lebih tinggi 30 persen dibandingkan pegawai.
Meski demikian, data juga menyebutkan bahwa 0,6 persen penderita gagal ginjal adalah kelompok usia 75 tahun hingga 75 tahun ke atas.
Kepala Subdit Penyakit Jantung Pembuluh Darah Kementerian Kesehatan, dr Zamhir Setiawan, M.Epid , mengatakan faktor paling besar yang menjadi penyebab gagal ginjal sebesar 37 persen adalah hipertensi, 27 persen akibat diabetes mellitus, 10 persen kelainan bawaan, 7 persen penyumbatan saluran kemih, 1 persen asam urat dan 1 persen akibat lupus.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Banyak faktor yang mengakibatkan gagal ginjal karena dampak dari penyakit lainnya,” ujarnya di Hotel Hermitage Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (8/3).
Zamhir menyebutkan selama tahun 2015 hampir 1,3 juta masyarakat yang terkena gagal ginjal kronik.
Untuk mengantisipasi semakin maraknya penderita gagal ginjal, Zamhir mengatakan, sosialisasi soal pentingnya hidup sehat harus digalakkan. Sejumlah program juga direncanakan untuk itu seperti rumah sehat desa, pemberdayaan masyarakat dan keterlibatan lintas sektor.
“Pemberdayaan masyarakat menyangkut di rumah tangga, sekolah, tempat kerja, jemaah haji, terminal dan tempat umum harus ditingkatkan,” tuturnya.
(sys)