Jakarta, CNN Indonesia -- Fakta terbaru yang datang dari British Association of Plastic Surgeons mengungkapkan, pilihan terhadap operasi plastik telah turun sejauh 40 persen. Sebagai gantinya, sejumlah perempuan memilih melakukan tindakan non-bedah, yakni botox.
Botox biasanya dilakukan dengan cara disuntik ke bagian tubuh yang ingin dipercantik seperti bibir, dahi, hidung dan mata. Dengan suntikan ini, mereka tidak perlu lagi menjalani bedah atau operasi plastik. Cara bekerja botox adalah dengan menghentikan aktifitas saraf pada otot sehingga otot akan lumpuh unyuk sementara waktu.
Dilansir dari The Independent baru-baru ini, sejumlah wanita dengan ragam profesi seperti pengacara, psikiater dan politisi mulai memilih melakukan botox dengan beberapa alasan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perkembangan botox untuk kalangan profesional ini melahirkan istilah baru yakni 'protox'.
"Teman saya seorang psikiater mengatakan, dia menghabiskan banyak waktunya saat sedang bertemu dengan pasiennya. Dia berusaha untuk tidak menimbulkan ekspresi berlebihan pada wajahnya saat sesi konsultasi," ujar Dara Liotta, ahli bedah plastik New York City kepada Refinery 29.
"Saya menyarankannya untuk botox, jadi dia datang sekarang dan menyingkirkan garis-garis di wajahnya," ucapnya.
Menurutnya, sejumlah perempuan melakukan botox untuk menyingkirkan pandangan bahwa mereka memiliki emosional yang tinggi yang berpengaruh pada tampilan wajahnya.
Tidak hanya karena itu, pilihan akan suntik botox juga ditengarai untuk membuat mereka berhenti berkeringat. "Dan mereka menginginkannya hanya untuk alasan itu," ujar dokter kulit, Roy G Geronemus, MD.
"Mereka malu jika menunjukkan mereka sedang gugup," tuturnya menambahkan.
(rah)