Ternyata Botox Tak Hanya untuk Anti-keriput

Utami Widowati | CNN Indonesia
Rabu, 21 Okt 2015 10:28 WIB
Ada fungsi lain dari botoks selain untuk menghilangkan kerutan di wajah. Fungsi ini bermanfaat saat proses pembedahan jantung seperti bypass.
Ilustrasi operasi wajah. (REUTERS/Raheb Homavandi/TIMA)
Jakarta, CNN Indonesia -- Selama  beberapa tahun terakhir orang mengenal Botox atau Botulinum Toxin sebagai zat kimia untuk menangani keriput di wajah. Banyak para selebriti yang menggunakannya selain para pasien yang mengalami kelumpuhan sebagian otot wajah.

Namun para peneliti beberapa waktu lalu menemukan fungsi lain untuk zat ini.

Yakni untuk menghentikan irama jantung yang tak beraturan setelah seorang pasien menjalani pembedahan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Para peneliti menemukan protein yang terkandung di dalam Botox itulah yang bermanfaat untuk mengatasi berbagai komplikasi dari pembedahan jantung seperti bypass -- yakni irama jantung yang tak teratur.

Sinyal saraf yang mengatakan pada otak untuk berkontraksi  dengan injeksi Botox ke otot dan sebagian jaringan lemak yang mengitari jantung bisa mengatasi irama jantung tak beraturan yang disebut dengan aritmia itu.

Penggunaan Botox untuk aritmia mulai populer sejak Tony Blair mengalaminya saat menjadi perdana menteri.

Mengutip Independent, kasus aritmia paling serius adlah atrial fibrillation atau AF  dimana jantung berdetak terlalu cepat atau lambat. Kondisi ini bisa mengakibatkan penyumbatan pembuluh darah, stroke, gagal jantung dan berbagai komplikasi masalah jantung lainnya.

 AF menyerang hampir 16 juta orang sedunia berdasarkan data dari lembaga Arrythmia Alliance yang menyebut kesadaran dan pemahaman tentang penyakit kronis ini masih sangat rendah.

Dr. Jonathan Steinberg, penulis penelitian senior dan ajun profesor kedokteran di University of Rochester mengatakan, "Sepertiga dari pasien yang menjalani bedah bypassakan mengalami AF, yang membuat mereka berisiko mengalami komplikasi kardiovaskular."

Steinberg juga menjelaskan AF sering dihubungkan dengan masa lama dirawat di rumah sakit yang berarti penambahan biaya rawat inap.

Peneluti secara acak mengirimkan 60  pasien ke dua rumah sakit Rusia untuk mendapatkan sebagian suntikan Botox sebagian lagi suntikan saline. Injeksi dilakukan di jaringan lemak besar di sekitar jantung.

Baik pasien maupun dokter yang menyuntik tak ada yang tahu apakah injeksi berisi Botox atau saline.

Dari para relawan penelitian itu ditemukan bahwa 30 hari setelah pembedahan, mereka yang mendapatkan suntikan Botox hanya tujuh persen yang kemudian mengalami AF.

Sementara pada mereka yang mendapat suntikan saline, ada 30 persen yang kemudian mengalami AF.

Satu tahub setelah pembedahan tak satupun dari mereka yang disuntik dengan Botox mengidap AF. Sementara ada 27 persen pasien bedah jantung yang mengalami AF. Sejauh ini tak ada komplikasi dari injeksi Botox yang dilaporkan.

Penelitian ini dipublikasikan hari ini di jurnal  Circulation: Arrhythmia and Electrophysiology dari American Heart Association

Komplikasi yang ditemukan  pada pasien bedah bypass umumnya sama pada kedua kelompok, Botox dan saline, termasuk berapa lama berada di ruang rawat intensif, penggunaan alat bantu pernafasan dan rata-rata kejadian infeksi.

Tim peneliti mengatakan penelitian berskala lebih besar harus dilakukan sebelum Botox digunakan lebih luas untuk pencegahan AF pasca bedah bypass.

Jika terkonfirmasi Botox bisa membantu pasien denga keluhan AF bukan tak mungkin bisa juga dimanfaatkan untuk pasien bedah lain yang juga mengalami AF seperti bedah katup jantung .

"Temuan pada manusia pertama ini membuka pintu untuk berbagai pemikiran dan riset lain. Di masa depan Botox bisa jadi standar layanan untuk pasien bedah jantung. Tapi saat ini kita belum sampai kesana."

Arrhythmia Alliance akan merayak  hari kesadaran AF pada Senin 23 November mendatang. Para ahli menyarankan bahwa pemeriksaan aederhana pada irama detak jantung bisa mengindentifikasi AF sejak dini. Sehingga penanganannyapun jadi bisa lebih murah (utw/utw)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER