Jakarta, CNN Indonesia -- Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Bali melakukan gerak cepat dalam upaya penanganan kasus dugaan wabah penyakit meningitis streptococcus suis (MSS), atau meningitis babi, yang dialami sejumlah warga di Abiansemal, Kabupaten Badung, Bali.
"Hari ini tim sudah melakukan pengambilan sampel darah lengkap terhadap lima warga. Namun, ada beberapa warga yang belum kami ambil sampel darahnya, karena sedang bekerja," kata Kepala Dinkes Provinsi Bali Dr Ketut Suarjaya di Denpasar, pada Sabtu (11/3), seperti yang dilansir dari
Antara.
Suarjaya menjelaskan, pihaknya mengambil sampel darah lima warga di Banjar Tagtag, Desa Sibang, karena warga mengalami keluhan yang sama dengan pasien sebelumnya, yang telah dirawat di Rumah Sakit Mangusada.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Keluhan tersebut berupa demam, pusing, dan kejang.
Selain itu, lima warga tersebut juga memiliki riwayat makan olahan daging babi di tempat yang sama.
Suarjaya menjelaskan, darah yang telah diambil akan dikirim ke Rumah Sakit Umum Daerah Mangusada, Badung.
Sementara itu, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali bersama Pemerintah Kabupaten Badung dan Balai Besar Veteriner (BBVet) Denpasar juga telah melakukan pemeriksaan di rumah potong hewan yang diduga terjangkit MSS.
"Kami melakukan investigasi ke sejumlah lokasi asal babi yang dipotong. Saat ini, sampel yang sudah diambil dan diproses di BBVET," kata Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali, Putu Sumantra.
Sumantra menerangkan, pemeriksaan sampel darah babi itu akan dilakukan selama dua hingga tiga hari.
Pihaknya mengambil dua sampel hewan untuk dilakukan pemeriksaan, khusunya di rumah potong hewan babi dan tempat warga yang juga melakukan aktivitas serupa.
Sumantra mengharapkan, sampel tersebut memberikan referensi dalam menentukan diagnosa untuk melakukan langkah-langkah lebih lanjut.
"Upaya ini kita lakukan untuk pencegahan wabah penyakit ini," ujar Sumantra.
(ard)