Jakarta, CNN Indonesia -- Rumah menjadi surga bagi pemiliknya. Ketika rasa lelah sudah menumpuk dari aktivitas rutin yang telah dilakukan, rumah menjadi satu-satunya tujuan yang memberikan kenyamanan untuk beristirahat.
Kenyamanan setiap rumah tentu saja ditentukan juga oleh desain interior setiap ruangnya. Desain interior pun mengikuti perkembangan zaman dan selera pemilik rumah.
Saat datang ke Jakarta untuk mempromosikan program terbarunya,
The Apartment: Rising Stars Edition, Jamie Durie, desainer ruang luar dan kini juga menekuni profesi sebagai desainer mebel dan dekorasi ruangan, berkesempatan untuk menceritakan tren desain interior tahun ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jamie mengatakan dirinya fokus pada mendesain interior karena melihat besarnya celah desain interior dari bahan dasar alam di pasaran.
"Variasi desain mebel belum banyak pilihannya di pasaran. Sekarang ini, tren desain interior yang populer ke gaya transterior dengan konsep biomimikri dimana bahan dan struktur yang dapat didaur ulang dan ramah lingkungan,” ujar desainer asal Australia ini.
Sebagai seorang aktivis lingkungan yang berkomitmen untuk konservasi, ia menyukai desain-desain bertema natural. Melalui desainnya yang dekat dengan alam, ia juga ingin menyebarkan rasa mencintai alam.
Indonesia, terutama Kalimantan dan Bali, pun menjadi salah satu insiprasi hasil karyanya. Hutan dan alam di Kalimantan dan Bali sangat menginspirasinya.
“Lingkungan asri dan kaya yang dimiliki Indonesia membuat saya terinspirasi mendesain. Indonesia memiliki hutan hujan tropis yang sangat indah," tuturnya.
Sedangkan untuk tren desain interior tahun ini, ia juga menyebutkan kecenderungan untuk orang menyukai transterior, desain yang mentransisikan apa yang ada di alam kemudian dikreasikan ulang menjadi desain interior yang indah.
"Tren 2017 adalah membawa alam ke dalam ruangan. Entah itu bahan dasar mebel atau dekor berasal dari alam, atau wallpaper yang diinspirasikan oleh dedaunan atau alam. Bisa juga tekstil dekor yang mengambil warna-warna alam. Benar-benar membawa alam ke dalam rumah. Gaya seperti ini juga menghubung orang kembali pada alam dan menyehatkan para penghuninya," ujarnya.
Jamie menilai transterior menjadi desain yang cocok dengan budaya Indonesia. Alasannya, Indonesia merupakan negara tropis yang memiliki banyak kekayaan alam untuk dijadikan inspirasi.
Selain itu, tren seperti ini cocok untuk filosofi kekeluargaan di Indonesia dimana rumah nenek, paman, bibi, kakak tinggal berdekatan.
"Transterior cocok dengan budaya Indonesia yang penuh kekeluargaan. Keharmonisan keluarga juga bisa selaras dengan keharmonisan alam di dalam rumah," ucapnya.
Meski demikian, Jakarta merupakan ibukota dengan jumlah penduduk yang padat. Selain itu, rumah yang berdempetan belum tentu memiliki pekarangan luas untuk didesain seperti yang diinginkan.
"Dapat dilakukan dengan membuat vertical garden seperti selimut penghijauan di dinding. Teknik menanam ini dapat menciptakan suasana alam, walau lahan terbatas.” tuturnya.
(sys)