Jakarta, CNN Indonesia -- Daging disebut sebagai makanan yang tidak dianjurkan bagi penderita kanker, karena dianggap dapat menumbuhkan sel yang tidak normal dalam tubuh.
Anggapan tersebut tidak sepenuhnya benar. Daging justru menjadi sumber protein yang dibutuhkan bagi penderita kanker. Protein dalam daging dipercaya dapat membentuk jaringan baru pata otot.
Ungkapan itu disampaikan Profesor Arry Harryanto Reksodiputro saat ditemui sela-sela seminar bertajuk 'Beban Kanker Payudara', di Jakarta, pada Rabu (15/3). "Penderita kanker tidak boleh makan daging itu salah. Justru harus makan daging karena daya tahan tubuh rendah," ujarnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia mengatakan, sel kanker mengeluarkan racun yang membuat protein dalam otot menjadi cair. Akibatnya, tubuh akan kehilangan daya tahannya untuk melawan sel kanker tersebut.
Tubuh memiliki satu triliun sel sedangkan sel kanker hanya berjumlah satu saja. Arry mengatakan, sel pertama itu akan tumbuh dan menyebar terus menerus tanpa dapat dikendalikan.
Ketika daya tahan rendah, tubuh menjadi rentan infeksi, lemah dan badan menjadi kurus. Makanan menjadi pengaruh besar dalam memberikan energi bagi tubuh.
Menurut Arry, selama makanan memiliki level rekomendasi yang bagus bagi penderita kanker maka hal itu akan disarankan untuk dikonsumsi.
Selain daging, terdapat juga kedelai yang dianggap dapat membantu tubuh untuk mendapatkan daya tahan tubuh. Kacang kedelai mengandung lemak, protein, serat, dan kalsium. Kandungan itulah yang akan membantu tubuh untuk bertahan.
Meski demikian, Arry mengatakan, tidak terdapat satu pun obat yang dapat menghapus sel kanker hingga habis. Satu-satunya yang dapat menghancurkan sel kanker adalah organ dalam tubuh.
"Tidak ada obat satupun yang dapat membunuh sel kanker sampai habis, yang dapat melakukannya adalah sel darah putih kita," ujarnya.
(rah)