Jakarta, CNN Indonesia -- Penelitian di Inggris menemukan stres bisa berkurang jika si penderita stres tidak terlalu banyak merenung. Ini tampaknya solusi yang sangat sederhana tetapi kebiasaan ini terbukti meningkatkan kesehatan mental seseorang.
Professor Roger Hagen dari the Norwegian University of Science and Technology mengatakan jika pendekatan seperti itu memiliki tingkat keberhasilan tinggi dalam terapi yang disebut meta-cognitive therapy (MCT).
Metode seperti ini dekat dengan teknik melatih pikiran. Teknik seperti ini mendorong pasien membebaskan semua pemikiran yang masuk dalam pikiran mereka tanpa berlama-lama fokus pada pemikiran-pemikiran yang masuk itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Eksperimentasi dilakukan pada 39 orang yang menderita depresi yang dibagi dalam dua kelompok. Yang satu, menjalani terapi MCT. Sementara, grup yang lain sama sekali tidak mendapat perawatan selama 10 minggu.
Enam bulan setelah percobaan, tim peneliti melaporkan jika 80 persen dari grup MCT telah menerima kesembuhan total dari diagnosa depresi mereka.
“Kemungkinan kambuhnya pun semakin rendah. Hanya beberapa persen saja,” ujar Professor Hagen.
Ia menambahkan jika individu depresi tidak perlu kuatir dan terlalu sering merenung atau menerawang. Mereka hanya harus menyadari jika berhenti merenung adalah tindakan yang membebaskan pikiran.
“Banyak orang mengira jika mereka merenung persoalan berulang kali, mereka akan menemukan jalan keluarnya. Mereka mengalami pola pikir merenung yang persisten hingga akhirnya tidak dapat dikontrol sama sekali.”
MCT, yang dikembangkan oleh Professor Adrian Wells di Universitas Manchester, berbeda dengan pendekatan yang digunakan National Health Service (NHS) yang disebut cognitive behavioural therapy (CBT). Terapi yang ini melibatkan upaya mengelak interpretasi kenyataan yang negatif.
Profesor Hagen menambahkan jika CBT mungkin mendorong penderita depresi untuk mengakui isi dari pikiran-pikiran mereka tetapi ini justru membuat mereka semakin berkutat dalam permasalahan yang membuat mereka depresi.
Depresi mempengaruhi 1 dari 6 orang di Inggris. Upaya penanganan penyakit ini termasuk konsumsi obat-obat anti depresi dan menjalani terapi CBT.
Beberapa aparat dari kubu NHS percaya terapi pada kualitas kesadaran diri dapat mengurangi stress dan terapi ini mirip dengan MCT.
“Pasien yang datang berkonsultasi berpikir mereka bisa membicarakan semua masalah mereka dan mendapat jalan keluarnya. Tetapi, di saat berkonsultasi itu, kita mengetahui bagaimana jalan pikir mereka. Kamu tidak dapat mengontrol pikiran tetapi kita bisa mengontrol bagaimana menanggapinya, terutama dari cara berpikirnya,” terang Hagens.
Saat ditanya apakah pendekatan seperti itu mirip dengan lagu Bobby McFerrin dengan lirik, ‘Jangan kuatir, tetaplah bersuka cita,’ Hagens mengoreksi lirik tersebut dengan, ‘Jangan melamun, tetaplah bersuka cita.’
Stephen Buckley, dari organisasi nonprofit kesehatan mental Mind, mengatakan bahwa yang terpenting bagi penderita depresi adalah dukungan untuk mencari terapi kesembuhan yang tepat dan memiliki beragam terapis untuk menolong.
“Kami sangat menyambut dengan gembira jika ada penelitian yang mencari tahu mengenai hasil-hasil jangka panjang berbagai terapi ini.”
(sys)