Jakarta, CNN Indonesia -- Kegiatan memasak memang tak bisa dilepaskan dari kehidupan para perempuan. Meskipun tidak semua perempuan dapat memasak, namun kemudahan dunia internet untuk mendapatkan informasi dapat membantu mereka.
Tidak sedikit cara memasak dan resep-resep makanan beredar di sosial media. Bahkan, hasil masakan dipamerkan dengan mudahnya melalui foto-foto di akun pribadi.
Hal ini memang berbeda dengan kehidupan sebelum teknologi berkembang dengan pesatnya. Para wanita, khususnya para ibu dengan rela membeli buku resep dan belajar memasak hanya dari lembaran kertas saja. Atau, tidak segan-segannya, para ibu mengintip masakan para tetangga dan belajar untuk membuatnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
CEO Cookpad Indonesia, Soegianto, menilai, penggunaan internet sebagai moda belajar bagi para perempuan merupakan tren yang akan berkembang ke depannya.
"Saya pikir tren ke depan akan semakin banyak ibu muda yang berpindah kota dan semakin banyak kaum urban yang sukar untuk terhubung dengan ibunya," ujarnya saat launching inspirasi bersama di Jakarta Pusat, Selasa (21/3).
Menurut Soegianto, kegiatan memasak akan semakin menyenangkan dengan kemudahan tersebut. Bahkan, ketika para ibu dapat berinteraksi dengan pengunggah resep untuk saling berkonsultasi ketika makanan yang dibuatnya mengalami kegagalan.
Sensasi tersebut, Soegianto menilai sukar didapatkan ketika seseorang hanya membaca dan praktek memasak berdasarkan buku resep saja. Interaksi tersebut justru tidak didapat oleh mereka.
"Dari sosial media, mereka bisa gabung dengan teman di facebook atau komunitas dan itu menjadi daya tarik ketika dapat berinteraksi. Namun, ketika hanya dari buku resep justru interaksi itu tidak didapatkan,"tuturnya.
Keuntungan belajar memasak secara daring, Soegianto mengatakan para ibu dapat memilih cita rasa yang diinginkannya dan menghidupkan dapurnya sesuai keinginannya tanpa perlu diatur untuk mengikuti keinginan orang lain.
Meski demikian, belajar memasak secara online akan terbatas dengan resep yang mudah dan penyajian dalam waktu cepat. Untuk resep yang sulit, Soegianto mengatakan, akan lebih baik jika belajar langsung dengan ahlinya.
(sys)