Membongkar Rahasia Buah Mewah Jepang Berharga Selangit

Elise Dwi Ratnasari | CNN Indonesia
Minggu, 26 Mar 2017 09:35 WIB
Di Jepang, semangka, anggur, dan stroberi bisa dijual dengan harga yang super selangit, bahkan mencapai ratusan juta per buahnya.
Semangka bentuk hati dan segitiga dijual dengan harga yang mahal. (Courtesy By CNN.com)
Jakarta, CNN Indonesia -- Dari luar Sembikiya tampak seperti toko perhiasan dengan eksterior mewah. Tapi siapa sangka, di dalam wadah kaca yang terpajang di toko bukanlah perhiasan, melainkan buah.

Sembikiya adalah toko buah tertua di Jepang. Buah-buahan di sini diperlakukan layaknya perhiasan.

Hanya saja, buah yang dijual bukanlah buah-buahan biasa. Toko ini menjual berbagai bentuk buah-buahan yang unik, mulai semangka berbentuk hati sampai anggur Ruby Roman yang seukuran dengan bola ping pong.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tampilannya yang unik membuat buah ini memiliki harga yang selangit.

Dilansir dari CNN, bukan tanpa alasan buah-buah ini dijual dengan harga mahal.Perawatan tanaman hingga menghasilkan buah-buahan fantastis ini perlu ketelitian dan perawatan intensif, tentunya dengan biaya yang tak murah.

Salah satu buah yang paling sulit ditebak adalah stroberi Bijin-hime atau putri cantik.

"Sulit untuk mendapat ukuran tepat untuk stroberi-stroberi ini, mereka kadang berubah seperti bola dunia," kata Okuda Nichio tentang stroberi miliknya.

Dia berkata perlu waktu 15 tahun untuk mencapai level sempurna ini. Satu buah stroberi Bijin-hime perlu waktu 45 hari untuk tumbuh di kebun Okuda, perfektur Gifu. Nichio tidak menyebutkan secara detail bagaimana stroberinya diproduksi.

"Saya tidak bisa menceritakan secara detail soal metode karena orang lain bisa mencurinya," ucap dia.

Stroberi berukuran sebesar bola tenis ini dijual lebih dari 500 ribu yen atau Rp59 juta per buahnya. Kelangkaan juga taktik yang diterapkan produsen anggur Ruby Roman Jepang, yang hanya menjual 2.400 ikat per tahun.

"Anggur ini terlihat besar dan merah, seperti ruby. Perlu proses telaten untuk mencapai warna merah itu," kata juru bicara Ruby Roman, Hirano Keisuke.

Pertama kali muncul pada 2008, kini satu ikatnya bisa dijual lebih dari 11 ribu yen atau Rp11,7 juta, tapi harga bisa saja naik.

Tahun lalu, sebuah supermarket membayar 1,1 juta yen atau Rp129 juta untuk panen pertama Ruby Roman dalam sebuah lelang. Buah melon Hokkaido memegang rekor sebagai buah dengan harga jual termahal. Buah melon ini laku dengan harga 3 juta yen (Rp359,9 juta).

buah mewah Jepang(Foto: Courtesy By CNN.com) Buah mewah Jepang
Buah sebagai simbol penghormatan

Di Jepang, buah diberikan sebagai hadiah untuk orang yang dianggap penting dalam kesempatan khusus.

Dekan Sekolah Ekologi Manusia dari Universitas Wisconsin-Madison, Soyeon Shim berkata bahwa buah diperlakukan berbeda dalam budaya Asia khususnya di Jepang.

Pembelian dan konsumsi buah lekat dengan praktik sosial dan budaya.

"Orang membeli buah-buahan mahal ini untuk menunjukkan betapa istimewa hadiah mereka bagi sang penerima, untuk kesempatan khusus atau untuk seseorang yang penting, misalnya bos," kata Soyeon.

Profesor pemasaran di Universitas Negeri San Jose, California, Ken Gehrt mengatakan buah jadi bagian penting selama musim memberi hadiah Ochugen dan Oseibo. Saat itu hadiah diberikan sebagai bentuk penghormatan.

"Buah yang mahal juga diberikan menjadi bagian dari proses merawat hubungan di Jepang," tambah Gehrt.

Sebagai sebuah simbol penghormatan, buah-buahan ini juga dikemas dengan istimewa. Satu buah stroberi dijual dengan kemasan layaknya kotak perhiasan, sementara melon dengan kotak kayu berornamen.

Di samping menjadi simbol penghormatan, orang Jepang melihat buah dalam konsep spiritual. Mereka biasanya mempersembahkan buah untuk dewa di butsudan atau altar sembahyang di rumah dan tapak Budha.

Bagi konsumen, harga mahal tidak jadi penghalang mereka untuk membeli buah-buahan ini. Label harga fantastis bisa menambah kebanggaan dan kualitas.

"Ini semacam coklat mewah. Memberikannya sebagai hadiah menunjukkan status dan penghormatan terhadap orang lain," jelas Cacilia Smith Fujishima, dosen budaya di Universitas Shirayuri Tokyo.

Walau tidak semua orang Jepang membeli buah mahal ini untuk hadiah, banyak yang menyukai rasanya. Tapi manurut Fujishima, kadang buah-buah ini terlalu manis, setidaknya untuk dirinya sendiri.

Sementara itu Gehrt berpendapat buah-buah ini tampak lebih enak karena beberapa hal. Kemasan yang bagus dan pemasaran yang baik bisa mempengaruhi pendapat orang soal rasa.

"Pendapat orang mungkin terpengaruh oleh keindahan tampilan dan penyajian buah serta tekstur yang lebih menarik," katanya.

(chs)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER