Waspada Kasus Pemerkosaan di Kamar Hotel dengan Modus 'Pacar'

Ardita Mustafa | CNN Indonesia
Rabu, 29 Mar 2017 15:42 WIB
Sebagian besar pelaku mengaku sebagai pacar atau suami dari tamu hotel yang diincar, sehingga karyawan langsung memberikan kunci kamar.
Ilustrasi. (davidlee770924/Pixabay)
Jakarta, CNN Indonesia -- Salah satu jaringan hotel besar di California, Amerika Serikat, meminta pengadilan untuk menghentikan tuntutan hukum terhadap salah satu karyawannya, yang “tak sengaja” memberikan kunci kepada pelaku pemerkosaan tamu di hotelnya.

Dilansir dari Travel and Leisure pada Rabu (29/3), tuntutan itu bermula dari kasus yang terjadi pada setahun yang lalu. Sang karyawan yang bertugas di lobi disogok sebanyak US$100 atau setara Rp1,3 juta, oleh pelaku yang meminta kunci kamar salah satu tamu.


Korban pemerkosaan mengaku pelaku berada dalam pengaruh obat terlarang dan minuman keras saat melakukan aksi bejatnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Usai melakukan aksinya, kamera pengawas keamanan menangkap sosok pelaku yang keluar kamar korban tanpa mengenakan celana. Pelaku lalu ditangkap dan diberi hukuman penjara selama tiga tahun.

Setelah pelaku, kini giliran sang karyawan hotel yang dimintai pertanggungjawabannya.

Dalam pengadilan, sang karyawan mengaku kalau ia tidak mendapat pelatihan untuk mengidentifikasi tamu yang berhak diberikan kunci kamar pengganti.

Pihak hotel meminta tuntutan hukum ini dibatalkan, dengan mengatakan kalau kejadian itu merupakan kondisi yang tak terduga.

Hal tersebut akan diputuskan dalam pengadilan yang akan diselenggarakan di California pada 18 April mendatang.


Kasus pemerkosaan di kamar hotel ini bukanlah yang pertama terjadi. Sebelumnya, sejak 2010, sudah ada enam kasus serupa yang pernah terjadi di Amerika Serikat.

Sebagian besar pelaku mengaku menjadi pacar,  suami, atau kerabat dari tamu hotel yang diincar.

Tak hanya gadis muda, pemerkosaan akibat kelalaian pemberian informasi tamu hotel juga dialami oleh anak perempuan berusia 9 tahun hingga wanita tua berusia 81 tahun.


Pelaku pemerkosaan memang langsung dijebloskan ke penjara. Tapi, tuntutan hukum terhadap karyawan hotel yang lalai selalu berakhir dengan mediasi.

“Ada banyak kasus kriminal yang diakibatkan oleh kelalaian pihak hotel,” kata Fred Pritzker, pengacara yang kerap dimintai bantuan mengenai kasus kriminal di hotel.

“Tapi aturannya selalu berbeda di setiap kawasan,” lanjutnya.

Karena belum adanya standar keamanan hotel yang berlaku, Pritzker menyarankan agar hotel mengikuti standar aturan mengenai keselamatan pengunjung tempat usaha.

Standar aturan tersebut ialah meminta tamu untuk menunjukkan identitas diri sebelum mendapat kunci kamar. Jika tamu tak bisa menunjukkannya di lobi, maka tamu akan diantar ke kamar untuk menunjukkan identitas dirinya.


Kasus ini tentu saja membuat tamu wanita ketakutan, apalagi yang melakukan perjalanan wisata seorang diri.

Namun, ada banyak cara untuk membuat diri aman saat sendirian di dalam kamar hotel. Salah satunya ialah dengan menguji standar kesigapan karyawan hotel tersebut.

“Karyawan hotel tidak diperkenankan menyebut nama dan nomor kamar hotel seorang tamu dengan suara keras hingga terdengar tamu lain. Jika sudah merasa tidak nyaman, segeralah meminta pemindahan kamar,” kata konsultan perhotelan, Anthony Melchiorri.

“Atau telepon karyawan lobi dari kamar dan tanyakan kepada mereka nomor kamar atas nama Anda. Jika mereka memberikannya begitu saja, berarti tingkat keamanan hotel tersebut sangat diragukan,” lanjutnya.

(ard)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER