Polusi Udara di Satu Negara Berdampak Buruk di Negara Lain

Gloria Safira Taylor | CNN Indonesia
Senin, 03 Apr 2017 19:56 WIB
Sejumlah peneliti menemukan bahwa polusi udara di satu negara dapat membuat sakit atau berpotensi menjadi penyebab kematian di negara lain.
Sejumlah peneliti menemukan bahwa polusi udara di satu negara dapat membuat sakit atau berpotensi menjadi penyebab kematian di negara lain. (Foto: REUTERS/Stringer)
Jakarta, CNN Indonesia -- Polusi udara ternyata tidak hanya berdampak di satu lokasi saja. Negara yang kadar polusi udaranya tinggi bisa saja berpindah dan berdampak pada negara lain.

Sejumlah peneliti yang melibatkan ilmuwan dari AS, China, Kanada dan Inggris mendalami lebih jauh seberapa besar polusi udara di sebuah negara misalnya China berpengaruh di AS dan negara di Eropa. Di sisi lainnya, udara yang terkena polusi di satu negara dapat membuat sakit atau menjadi penyebab kematian di negara lain.

Dalam laporan yang diterbitkan di jurnal Nature, seperti dilansir The Huffington Post, pada akhir pekan lalu menyebutkan ada keterkaitan antara polusi udara di China pada 2007 yang menyebabkan kematian prematur 3.100 orang di AS dan negara Eropa di tahun yang sama.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Secara global, 410.000 kematian di 2007 terhubung dengan polusi udara yang terjadi di negara-negara di dunia. Total, ada 3,45 juta orang yang meninggal dunia akibat polusi udara di 2007.

Perdagangan internasional memperpendek jarak antara di mana barang diproduksi dan kemudian dikonsumsi. Penelitian itu juga menyimpulkan bahwa lebih dari 760.000 kematian terkait polusi udara di 2007 terhubung melalui barang yang diperdagangkan antar negara.

"Polusi udara dapat berpindah dalam jarak jauh dan berdampak buruk pada kesehatan," ujar Qiang Zhang, satu dari peneliti di Tsinghua University di Beijing, pada Popular Science.

"Studi yang kami lakukan menunjukan ada kontribusi dari perdagangan internasional yang membuat dampak polusi udara lebih jauh, terutama terkait produksi dan konsumsi," ujarnya.

Zhang pada majalah Science lalu menegaskan bahwa ia tidak menyalahkan satu negara yang berpolusi udara tinggi sebagai penyebab kematian di negara lain. Ia mengungkapkan bahwa polusi udara adalah masalah global yang mesti diatasi secara bersama-sama. (rah)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER