Menjangkau Baku, Kota Angin di Pesisir Kaspia

Ranny Virginia Utami | CNN Indonesia
Minggu, 09 Apr 2017 10:31 WIB
Jika ingin berwisata ibu kota Azerbaijan ini, dibutuhkan tiket pesawat pulang pergi senilai kurang lebih Rp20 juta dan visa senilai US$50.
Baku adalah ibu kota Azerbaijan yang memiliki arti 'kota angin' dalam bahasa Persia. (Thinkstock/Leonid Andronov)
Jakarta, CNN Indonesia -- Tak banyak orang Indonesia, khususnya Jakarta, tahu di mana Azerbaijan. Terlebih kota Baku. “Azerbaijan? Itu di Afrika?” celotehan yang kerap terdengar saat mengetahui niat seseorang untuk pergi ke sana.

Sungguh tidak mengherankan. Pasalnya, gambaran negara eks-Soviet ini tergeser dengan kemasyhuran negara-negara di Eropa Barat, atau kehangatan budaya di negara-negara Asia Timur.

Azerbaijan adalah negara Asia Tengah yang berbatasan langsung dengan Iran, Armenia, Georgia, Rusia dan Laut Kaspia.Azerbaijan adalah negara Asia Tengah yang berbatasan langsung dengan Iran, Armenia, Georgia, Rusia dan Laut Kaspia. (Thinkstock/PeterHermesFurian)

Jika dibandingkan dengan jumlah wisatawan, tercatat hanya ada sekitar 100 penduduk Indonesia yang pergi ke Azerbaijan setiap tahunnya. Itu pun bukan karena ingin berwisata, melainkan lebih kepada urusan bisnis yang diselingi dengan jalan-jalan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di samping itu, tidak seperti warga Azerbaijan yang bebas visa jika berkunjung ke Indonesia.

Untuk bisa pergi ke Negara Api ini, wisatawan Indonesia perlu mengajukan permohonan visa dengan biaya US$50 (sekitar Rp666 ribuan) ke Kedutaan Azerbaijan di Jakarta dan melampirkan bukti pemesanan tiket pesawat dan penginapan selama di sana.

Proses ini memakan waktu sekitar tiga hingga 15 hari. Namun, jika wisatawan menggunakan jasa agen tur Azerbaijan, biaya visa hanya dikenakan sebesar US$20 (sekitar Rp266 ribuan).

Belum lagi perihal penerbangan. Indonesia belum memiliki rute penerbangan langsung untuk akses ke Azerbaijan.

Jika beruntung, wisatawan bisa menggunakan maskapai Turkish Airlines atau Qatar Airways dengan satu kali transit di Istanbul atau Doha. Namun, jika kurang beruntung, akses ke Azerbaijan bisa ditempuh dengan dua atau tiga kali transit di Malaysia atau Singapura, Iran dan Rusia.

Tentu ini akan sangat melelahkan dan biaya yang dikeluarkan bisa melebihi Rp20 juta hanya untuk tiket pulang-pergi.

Perjalanan menuju Azerbaijan memakan waktu kurang lebih 12 jam, belum termasuk waktu transit. Meski terasa lama dan melelahkan, perjalanan ini akan terbayar dengan berbagai hal menarik dan tak terlupakan yang akan ditemui di Baku, ibu kota Azerbaijan.

Mulai dari menginjakkan kaki di Bandara Internasional Heydar Aliyev hingga menjelajahi Kota Tua di Baku. Wisatawan akan dimanjakan dengan keelokan arsitektur moderen gaya Barat yang berpadu dengan budaya Timur.

Bandara Internasional Heydar Aliyev (HAIA) merupakan satu dari enam bandara internasional yang beroperasi di Azerbaijan.Bandara Internasional Heydar Aliyev (HAIA) merupakan satu dari enam bandara internasional yang beroperasi di Azerbaijan. (CNN Indonesia/Ranny Virginia Utami)

Butuh persiapan khusus bagi wisatawan, terutama dari negara tropis, untuk berwisata ke Baku. Satu hal yang utama adalah musim.

Sesuai namanya, Baku memiliki arti ‘angin’ dalam bahasa Persia. Jika berniat mengunjungi kota ini saat musim gugur atau musim dingin, pastikan jangan lupa membawa baju hangat dan tebal.

(ard)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER