Jakarta, CNN Indonesia --
Pulau Lombok di Nusa Tenggara Barat (NTB) yang mengantongi predikat sebagai destinasi wisata halal terbaik di dunia sedang berjibaku dengan persoalan sampah. Sebagai destinasi wisata, pulau di sebelah timur Bali itu harus bisa tampil bersih.
Kamis (13/4/2017) lalu, tiga menteri sibuk mencari solusi sampah Bali dan Lombok. Mereka itu adalah Menkomar Luhut Binsar Pandjaitan, Menpar Arief Yahya dan Menhub Budi Karya Sumadi. Bahkan mereka juga mengundang pihak Jakarta Propertindo (Jakpro) dan satu perusahaan pengolah sampah di Benowo, Surabaya.
Namun, bersih saja belum cukup. Person in Charge (PIC) Mandalika dari Pokja Percepatan 10 Destinasi Prioritas Kementerian Pariwisata (Kemenpar) T Rahmadi mengatakan, rapat koordinasi tentang sampah tersebut digelar di kantor Kementerian Koordinator Kemaritiman, Jl MH Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (13/4/2017). Menurutnya, upaya menangani sampah di Pulau Lombok perlu melibatkan masyarakat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rahmadi mengaku, telah berdiskusi dengan pakar dari Eco Green Nusantara untuk manajemen pengelolaan sampah. "Eco Green Nusantara yakni sebuah wirausaha sosial yang bergerak dalam bidang pengolahan sampah di NTB," ujar Rahmadi.
Menurutnya, Eco Green Nusantara sudah menunjukkan capaian positif dalam pengelolaan sampah melalui program Bank Sampah Bintang Sejahtera NTB. Program itu tersebar di lima kabupaten/kota di Lombok.
"Ada pula recycle center (pusat daur ulang, red) di Kota Mataram, NTB. Eco Green bertujuan untuk menjaga lingkungan sekaligus membangun kesadaran dan kepedulian masyarakat pada pelestarian lingkungan serta pengembangan ekonomi masyarakat desa melalui usaha pengolahan sampah," tuturnya.
Rahmadi menambahkan, konsep itu bisa diterapkan di lokasi-lokasi wisata. "Eco Green mencoba untuk mengusulkan
quick win pengelolaan sampah di kawasan wisata," sebutnya.
Rahmadi juga menyampaikan kabar baik tentang perkembangan amenitas di lingkar Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika. Menurutnya, jumlah
homestay di lingkar KEK Mandalika terus bertambah.
Hingga (13/4/2017) lalu, total ketersediaan
homestay sudah mencapai 708 ruang. "Ini sesuai data
updated yang kami peroleh dari Tim Relawan Lombok Tourism Forum di lapangan," pungkasnya.
Seperti diketahui, Lombok menyabet dua penghargaan serius dari ajang World Halal Tourism Award 2016. Dua penghargaan itu yakni World's Best Halal Beach Resort untuk Novotel Lombok Resort & Villas, serta World's Best Halal Travel Website bagi
www.wonderfullomboksumbawa.com.