Jakarta, CNN Indonesia --
Tanggal 20-21 Mei 2017 akan digelar Festival Ikan Nusantara (FIN) dan lomba masak ikan nasional di Muara Angke, Jakarta. Festival ini sangat menarik karena Indonesia kaya ikan dan Indonesia gudangnya ikan.
"Ini sekaligus mempopulerkan wisata kuliner di Muara Angke Jakarta," kata Menpar Arief Yahya, di Jakarta.
Rapat koordinasi ini sudah dilakukan bersama antara Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki, Menpar Arief Yahya, Kepala Bekraf Triawan Munaf, Femina Group, media nasional, dan pihak terkait lainnya. Mereka terus mematangkan persiapannya festival yang tujuan akhirnya mengajak masyarakat gemar makan ikan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Soal kuliner, pemerintah tidak ingin main-main menggarapnya. Potensinya sangat besar. Variannya masuk ke dalam tiga subsektor dalam industri kreatif yang memberikan sumbangan terbesar terhadap produk domestik bruto (PDB) Indonesia.
Kuliner ada di posisi nomor satu dengan sumbangan sebesar Rp 209 triliun atau 32,5%. Setelah itu fashion sebesar Rp 182 triliun atau 28,3%, dan kerajinan sebesar Rp 93 triliun atau 14,4%.
Ketiga subsektor ekonomi kreatif yang mulai menunjukkan kontribusinya terhadap PDB ini sangat mungkin dikolaborasikan dengan sektor pariwisata yang sudah mapan. Pariwisata merupakan salah satu sektor yang sudah menyumbang 10% dari total PDB.
Ketika diajak rapat untuk membahas Festival Ikan Nusantara (FIN), Menpar Arief Yahya pun langsung bersemangat. Mulai dari rancangan festival, strategi pemasaran, dan publikasi, semuanya dipersiapkan dengan matang.
Tujuan utamanya untuk mendorong kuliner Nusantara siap tampil di pentas dunia. Tidak boleh kalah dari Thailand, Vietnam, dan Malaysia yang sudah lebih dahulu menggunakan rasa makanan sebagai alat promosi dan diplomasi pariwisata.
"Festival Ikan Nusantara mendukung pengembangan Wisata Kuliner Indonesia. Hal yang tinggal dipikirkan adalah bagaimana mengemasnya menjadi kekuatan yang memiliki
commercial value, bukan hanya
cultural value. Dorong Muara Angke jadi destinasi wisata kuliner. Andalan masakan berbahan utama ikan digarap Bekraf, standar restoran yang diandalkan dari Kemenpar," tutur Menpar Arief Yahya, yang asli Banyuwangi itu.
Jika dihubungkan, pelesiran tidak pernah luput dari kuliner. Bila suatu kawasan memiliki alam yang sangat indah, hal lain yang dicari wisatawan baik domestik maupun asing adalah kuliner.
"60% pariwisata ditunjang oleh industri kreatif. Jadi kuliner sangat berpengaruh bagi pariwisata," katanya.
Saat ini Menpar Arief Yahya ingin meng-
endorse 10 restoran yang berada di luar negeri sebagai ajang promosi pariwisata Indonesia. "Kemenpar akan melakukan
branding 10 restoran nasional Indonesia di target pasar utama pariwisata dan pusat gastronomi dunia. Sepuluh restoran yang berada di luar negeri di-
endorse sebagai ajang promosi pariwisata Indonesia," ungkap mantan Dirut Telkom itu.
Menteri Arief juga akan menjadikan Indonesia sebagai destinasi gastronomi terbaik Asia dengan sertifikasi UNWTO.
Pilot project-nya, Bali, Joglosemar, dan Bandung.
"Restoran yang menjamur saat ini lebih banyak restoran Tiongkok dan restoran Thailand. Itu tandanya mereka berhasil menggaet masyarakat negara lain untuk mengenal dan suka dengan kuliner tradisional mereka. Indonesia bisa seperti ini, turis akan mengenal Indonesia lewat makanan kemudian datang ke sini," tambah Menpar Arief Yahya.