Jakarta, CNN Indonesia --
Tidak hanya fokus melakukan promosi besar-besaran hingga level internasional. Menpar juga merangkai sejumlah kerja sama dengan maskapai, baik nasional maupun internasional.
Baru-baru ini muncul Gerakan Sadar Wisata dan Aksi Sapta Pesona yang digaungkan di Desa Wisata Mangrove Sari Brebes, Gunung Kunci Sumedang, Kab. Semarang, dan Kab. Banjar Pontianak. Menpar Arief Yahya seolah ingin menyambut wisatawan dengan sebaik mungkin.
"Semua digelar serentak di empat wilayah pada 16 Maret 2017. Kami ingin terus menyiapkan masyarakat agar
hospitality-nya semakin sempurna," kata Dadang Rizky Ratman, Deputi Pengembangan Destinasi dan Industri Kemenpar didampingi Oneng S Harini, Asdep Tata Kelola Destinasi dan Pemberdayaan Masyarakat Kemenpar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Agenda Desa Wisata Mangrove Sari Brebes dibuka oleh Wakil Bupati Narjo. Acaranya sendiri dihadiri Wakil Ketua Komisi X Abdul Fikri, Asisten Deputi Tata Kelola Destinasi dan Pemberdayaan Masyarakat, Dinas Parbud Brebes, SKPD, Anggota Dewan Provinsi Dapil Brebes, Anggota DPRD Brebes, Camat, Kades, kelompok masyarakat, akademisi, pelaku usaha masyarakat, serta kelompok sadar wisata.
Sementara di Gunung Kunci Sumedang, acara dibuka oleh Kadis Pariwisata Kebudayaan Kepemudaan dan Olahraga Endah Kusyaman. Acaranya ikut dihadiri anggota Komisi X Doni Ahmad Munir.
Di Kabupaten Semarang, acara dibuka Kadisbudpar Kab. Semarang dan dihadiri Mujib Rohmat, Anggota Komisi X DPR Ri. "Satunya lagi di Kabupaten Banjar Pontianak. Masing-masing lokasi diikuti 200 peserta," ucapnya.
Oneng ingin
hospitality masyarakat di sekitar destinasi wisata semakin sempurna. Tidak kalah dengan Jepang yang terkenal dengan desa-desa wisata yang ramah, sopan, dan hormat dengan tamu-tamu.
Tentu saja hal ini tidak bisa instan. Tidak juga datang tiba-tiba. Semua ada ilmunya dan semua diajarkan secara turun-temurun dari nenek moyangnya.
"Kita juga punya budaya Timur yang etika dan sopan santunnya tinggi. Aksi Sapta Pesona dan Sadar Wisata ini mengingatkan lagi akan pentingnya menjadi tuan rumah yang baik. Wisatawan akan semakin betah dan meningkat hingga pada akhirnya akan memberikan kesejahteràn, khususnya (bagi) masyarakat di sekitar destinasi," kata wanita berkerudung itu.
Tujuh unsur sapta pesona sering disimbolkan dengan matahari bulat bergambar kepala manusia dengan tujuh letupan yang mengelilingi bulatan itu. Ketujuh simbolnya, yakni Aman, Tertib, Bersih, Sejuk, Indah, Ramah, dan Kenangan.
"Itulah gol yang ingin dicapai, masyarakat membangun, mewujudkan dan menjaga agar 7 pesona itu terjadi," ungkap dia.
Di lain sisi, Menpar Arief Yahya mengungkapkan jika Gerakan Sadar Wisata dan Aksi Sapta Pesona merupakan satu di antara 10 program prioritas Kementerian Pariwisata (Kemenpar) sebagai upaya meningkatkan daya saing pariwisata Indonesia di ranah persaingan global.
Gerakan ini sudah terbukti mampu memperbaiki kelemahan pada unsure
safety and security, health and hygiene, ICT readiness, enviromental sustainability, maupun
tourist service infrastructure.
"Karena ini terus diperbaiki, indeks daya saing pariwisata Indonesia terus naik. Pada 2014 berada di ranking 70, tahun 2015 meningkat di ranking 50. Tahun ini jadi 42. Semua kekurangan kita akan terus diperbaiki karena wisatawan dunia akan memilih berlibur ke destinasi yang memiliki ranking bagus dengan pertimbangan akan lebih nyaman," kata Arief Yahya.