Jakarta, CNN Indonesia -- Hanya sedikit wanita yang memperhatikan kandungan di dalam produk kecantikan yang mereka gunakan. Tidak ada yang memikirkan juga efek samping dari bahan-bahan dasar kosmetik yang dicampur di dalamnya.
Dilansir dari
Independent UK, kini ada bahan baru dalam produk kecantikan yang sedang diawasi penggunaannya. Namanya,
1,4-dioxne. Para pembuat kebijakan berniat untuk melarang penggunaan
1,4-dioxne yang dianggap sebagai agen aktif pemicu kanker (karsinogenik).
Bahan dasar ini biasa ditemukan di produk cairan pembersih mulai dari sabun tangan hingga pelembab. Agen pelestarian lingkungan (Enviromental Protection Agency) jika
1,4-dioxne ini mirip dengan senyawa karsinogenik lainnya.
Yang mengejutkan adalah bahan ini sering tidak tertulis dalam label produk sebagai salah satu bahan dasarnya. Diperkirakan sekitar 46 persen produk dan merek merasa wajib memasukkan informasi ini ke dalam label.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Padahal, bahan ini memiliki nilai delapan dalam perhitungan Enviromental Working Group (EWG) di mana nilai 10 menandakan bahan yang paling banyak mengandung racun.
Selain produk kebersihan, produk kecantikan lainnya juga menggunakan bahan kimiawi 1,4-dioxne ini. Namun sayangnya pembeli kurang peduli untuk membaca secara detail daftar bahan dalam kosmetik yang mereka beli.
Padahal, konsumen bisa menghindari penggunaan bahan ini. Caranya dengan mereka memperhatikan bahan dasar dalam produk kosemetik. Hindari produk kecantikan yang dalam daftar bahan dasarnya menuliskan nama-nama seperti
PEG, polyethylene, polyethylene glycol, polyoxyethylene dan
-eth-.Chuck Schumer, senator dari New York, menyebutkan jika bahan dasar ini dianggap sebagai penyebab iritasi mata, hidung dan leher.
Itu sebabnya ia mengusulkan untuk melarang penggunaan bahan ini di seluruh produk perawatan tubuh di AS.
Dan, menurut Schumer penghapusan bahan dasar
1,4-dioxane mudah dilakukan para pemilik merek. Menggunakan metode ‘vacuum stripping,’ penghapusan bahan dasar dari semua formulasi produk perawatan tubuh ini justru akan bantu menghemat biaya produksi.
(sys)