Jakarta, CNN Indonesia -- Seorang bayi yang lahir dengan kondisi memiliki banyak kaki telah berhasil menjalani operasi pengangkatan organ di India. Operasi tersebut menuai pujian karena menjadi yang pertama di dunia.
Melansir
AFP, bayi putra Sarwed Ahmed Nadar itu diketahui lahir dengan enam kaki, dua di antanya menyembul dari bagian perut. Bayi bernama Karam itu lahir tujuh bulan lalu di Irak.
Tim medis menilai, kondisi yang dialami bayi tersebut tergolong sangat langka. Dokter dan para ahli menduga kelebihan organ itu lantaran proses kembar siam yang tidak sepenuhnya terbentuk.
Kegagalan proses itu menyebabkan sebagian tubuh kembaran sang bayi diserap dan menjadi anggota tubuh tambahan bayi yang lain.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nadar pergi ke India untuk menjalani operasi pengangkatan kelebihan organ yang terdiri dari tiga tahapan tersebut.
Para ahli menilai hanya ada lima atau enam kasus serupa di dunia. Dan kondisi tersebut diakui oleh ahli ortopedi Gaurav Rathore menjadi tantangan bagi tim dokter bedah.
“Bayi itu dibawa kepada kami ketika ia berusia dua pekan dan kondisinya sangat unik. Kebanyakan operasi medis yang kami lakukan belum pernah menemukan kondisi ini,” kata Rathore.
“Sejauh ini perjalanan kami cukup berhasil. Karam adalah bayi yang sangat berani. Dan sebenarnya, dia adalah bayi yang amat bahagia,”
Tim dokter di Rumah Sakit Jaypee melakukan operasi pengangkatan organ itu dalam tiga tahap. Pertama adalah menghapus ‘kaki’ yang mencuat dari perut, lalu tim dokter memeriksa kondisi jantung sang bayi.
Prosedur terakhir adalah tim dokter menghapus keseluruhan ‘kaki’ yang berlebih, meski Karam akan memerlukan prosedur tambahan saat sudah tumbuh guna memperbaiki anomali lainnya.
India kini menjadi salah satu destinasi pariwisata medis. Hal ini karena biaya yang lebih rendah dengan kualitas medis yang cukup baik.
Nadar mengaku awalnya ia merasa ketakutan begitu melihat anaknya lahir. Dan kini, satu-satunya harapan Nadar adalah sang putra tumbuh normal dan sehat.
“Dia adalah anak saya satu-satunya dan anak pertama selalu spesial,” ujar pria 28 tahun itu. “Ada banyak risiko namun saya tidak pernah kehilangan harapan,”
(end)