Kemenpar Lakukan Kerja Sama dengan Pariwisata Thailand

advertorial | CNN Indonesia
Minggu, 16 Apr 2017 14:26 WIB
Kementerian Pariwisata (Kemenpar) memanfaatkan berbagai ajang pariwisata internasional.
Jakarta, CNN Indonesia -- Demi mengejar target 20 juta wisatawan mancanegara (wisman) pada tahun 2019, Kementerian Pariwisata (Kemenpar) memanfaatkan berbagai ajang pariwisata internasional. Salah satunya dengan turut serta dalam World Travel and Tourism Council (WTTC) Global Summit 2017 di Bangkok-Phuket, Thailand yang akan diselenggarakan pada 24 hingga 28 April 2017.

WTTC merupakan sebuah forum para pimpinan perusahaan dan sektor swasta lain yang bergerak di bidang industri perjalanan dan wisata. Organisasi yang  berkantor pusat di London, Inggris ini  melakukan penelitian tentang dampak ekonomi dan kebijakan pariwisata.

Acara yang diselenggarakan WTTC dan Pemerintah Thailand dengan tema "2017 International Year of Sustainable Tourism for Development" ini akan membahas peran pariwisata dalam mentransformasi dunia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berbagai tantangan yang harus dihadapi akan ditetapkan oleh sektor pariwisata untuk memastikan kontribusi positif untuk masa depan yang berkelanjutan. Tema ini sejalan dengan Agenda Pembangunan Berkelanjutan 2030 yang mempertimbangkan latar belakang pertumbuhan penduduk. Bagaimana dunia akan tampak pada 2030 dan apa yang perlu sektor pariwisata sadari dari pertumbuhan demografi serta peran spesifik bidang travel and tourism.

"WTTC Global Summit 2017 menjadi agenda penting bagi Indonesia untuk membina dukungan pemangku kepentingan pariwisata peserta yang hadir. Tentu dalam pencapaian target kunjungan 20 juta wisatawan mancanegara ke Indonesia pada 2019," ujar Menteri Pariwisata Arief Yahya.

Forum ini akan membangun kepercayaan dan hubungan yang saling menguntungkan melalui jejaring kerja dengan seluruh peserta untuk mempromosikan kepariwisataan serta berbagi informasi mengenai isu-isu terkini terkait pengembangan destinasi pariwisata yang berkelanjutan.

Di acara ini akan ada diskusi dengan pemangku kepentingan pariwisata mengenai beberapa isu pengarusutamaan pariwisata terkini dalam mendukung pembangunan berkelanjutan dan pencapaian United Nations Sustainable Development Goals (SDGs) serta kebijakan nasional untuk pencapaian target 20 juta wisman.

"Di antaranya membahas kemudahan visa, pengembangan aksesibilitas internasional maupun domestik, serta deregulasi lainnya seperti Asas Cabotage dan CAIT (Clearance Approval for Indonesian Territory)," jelas Arief Yahya.

Akan ada juga penawaran peluang kerja sama investasi di 10 Destinasi Wisata Prioritas Indonesia kepada para CEO perusahaan di level atas yang berpartisipasi. "Beberapa hal yang perlu disampaikan antara lain kemudahan berinvestasi, deregulasi bidang investasi, ketersediaan SDM pariwisata yang tersertifikasi, potensi sumber daya alam yang besar di destinasi prioritas, dan konektivitas yang terus dibangun dari dan ke destinasi prioritas," kata Arief Yahya.

Tak hanya itu, rencananya Arief Yahya akan menjajaki kerja sama dengan Pemerintah Thailand dalam pemasaran pariwisata dan peluang menerapkan strategi ‘mengail di kolam ikan’ mengingat tingginya kunjungan wisman ke Thailand.

Lalu juga menjajaki kerja sama dengan Thai Airways terkait pengembangan konektivitas dan promosi on board untuk mendukung kunjungan wisman ke Indonesia.

"Yang bisa dipertimbangkan untuk kerja sama dengan Thailand dan Thai Airways, di antaranya promosi Wonderful Indonesia di Bandara Internasional Svarnabhumi, peluang berpartisipasi pada kegiatan-kegiatan pariwisata di Thailand (pameran dan festival), promosi Wonderful Indonesia di armada-armada Thai Airways, dan penambahan jalur Thai Airways ke destinasi lain di Indonesia, seperti Lombok, Medan, dan lain-lain," jelasnya.

Terakhir, akan dilakukan benchmarking destinasi pariwisata Thailand (Phuket) dan pengembangan pariwisata yacht melalui Sail Phuket, Sabang, dan Langkawi.

Dalam acara ini, rencananya juga akan dilakukan penandatanganan kerja sama antara Menteri Pariwisata Indonesia, Menteri Pariwisata Thailand, dan Menteri Pariwisata Malaysia. Pihak-pihak terkait yang diundang hadir dalam penandatangan ini di antaranya Badan Pengusahaan Kawasan Sabang (BPKS), Phuket Yacht Club (Ao Chalong), Royal Langkawi Yacht Club, dan Phuket Boat Lagoon.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER