Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Pariwisata (Kemenpar) menggelar Workshop Indeks Daya Saing 10 Destinasi Prioritas Pariwisata demi membangun semangat Indonesia Incorporated.
Workshop ini digelar di pertama kali untuk kawasan Tanjung Lesung, Banten di Hotel Ratu, Banten pada 20-22 April 2017.
Acara ini dihadiri oleh
Kabid Profil Pasar Pariwisata Nusantara Ganda Sumantri didampingi Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Banten Enneng Nurcahyati.
Enneng Nurcahyati mengatakan, Banten akan terus berupaya membenahi destinasi-destinasi yang ada di wilayahnya.
Workshop ini dianggap penting demi memasarkan apa yang ada di Banten keseluruhannya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Workshop ini dihadiri oleh dihadiri 53 peserta dari perwakilan Pemprov Banten, Pemkab, dan SKpd serta Provinsi Jatim, Kabupaten Probolinggo, dan DI Yogyakarta. Di hari pertama, acara dimulai dengan presentasi Kebijakan Indeks Daya Saing Pariwisata oleh Staf Khusus Menteri Pariwisata Bidang Kebijakan Publik Riant Nugroho.
Hari kedua, presentasi mengenai strategi percepatan 10 Destinasi Prioritas digelar dengan menghadirkan pembicara PIC Tanjung Lesung Ida Irawati. Lalu dilanjutkan presentasi oleh Pakar Kosultan TCI Mark Plus, Inc Jacky Mussry mengenai Strategi Pamasaran Pariwisata dan Sosialiasi Hasil Tourism Compettitiveness Index.
"Dengan dua hari ini, diharapkan bisa tersusun
action plan Pemprov Banten untuk meningkatkan keunggulan indeks daya saing sesuai KSPN Tanjung Lesung agar mempunyai portofolio keunggulan dan memiliki karakter tersendiri," kata Ganda Sumantri.
"Kemenpar melakukan sebuah penilaian terhadap kesiapan daya saing dari 10 destinasi prioritas pariwisata di Indonesia secara kuantitatif.
Workshop ini dilaksanakan untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman kepada pihak terkait, baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah dan industri pariwisata harus berjuang untuk meningkatkan Indeks Daya Saing Kepariwisataan Nasional, khususnya Provinsi Banten," ujar Ganda Sumantri dalam sambutannya.
Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Kemenpar Esthy Reko Astuti didampingi Plt Asdep Strategi Pemasaran Pariwisata Nusantara Kemenpar Hariyanto mengatakan, rencananya
workshop ini akan digelar di tiga tempat dengan memboyong perwakilan seluruh 10 Bali Baru.
"Tanjung Lesung mendapatkan kesempatan pertama untuk menggelar
workshop ini dengan mengundang Borobudur dan Bromo. Untuk acara perdana di Banten, kami gelar untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman kepada pihak terkait, ada destinasi prioritas di Banten yakni Tanjung Lesung,” ujar Esthy.
Nantinya
workshop kedua akan dilaksanakan di Tanjung Kelayang dengan mengundang pihak Kepulauan Seribu dan Danau Toba pada tanggal 4-6 Mei 2017. Dilanjutkan ke Labuan Bajo mengundang Morotai, Wakatobi, dan Mandalika pada tanggal 22-24 Mei 2017.
"Bali sudah ditetapkan sebagai destinasi terbaik di dunia, kita bangga.
Insya Allah, Banten akan sampai di sana, tentu dengan semangat kita. Dengan
workshop ini dapat tercapai untuk memberikan wawasan kepada kita untuk merancang strategi pemasaran yang disebut destinasi. Ilmu ini,
Insya Allah akan memberikan manfaat yang sangat besar sekali buat Tanjung Lesung dan Banten," ujar Enneng Nurcahyati.
Kemenpar telah menetapkan 10 Bali Baru, yakni Danau Toba (Sumut), Bangka Belitung (Babel), Tanjung Lesung (Banten), Kepulauan Seribu dan Kota Tua (DKI Jakarta), Candi Borobudur (Jateng), Bromo-Tengger-Semeru (Jatim), Mandalika Lombok (NTB), Labuan Bajo (NTT), Wakatobi (Sulawesi Tenggara), dan Morotai (Maluku Utara).
Penyusunan Indeks Daya Saing 10 Destinasi Bali Baru ini diciptakan merujuk pada survei Travel and Tourism Competitiveness Index (TTCI) yang dikeluarkan World Economic Forum (WEF). Namun telah disesuaikan dengan kondisi di Indonesia.
(odh/odh)