Jakarta, CNN Indonesia --
Komitmen Kementerian Pariwisata (Kemenpar) untuk meningkatkan pariwisata daerah perbatasan demi mendatangkan 20 juta wisatawan mancanegara di tahun 2019 mulai terlihat. Salah satunya dengan diselenggarakannya Focus Group Discussion (FGD) oleh divisi Strategi Pemasaran Nusantara Kemenpar di Hotel Mercure, Pontianak, Kalimantan Barat, Kamis (20/4/2017).
FGD ini fokus kepada strategi pemasaran wilayah terluar di Kalimantan Barat. Lokasi yang dipilih adalah yang bersebelahan dengan Malaysia, yakni Sambas (Paloh dan Sajingan Barat), Bengkayang (Siding dan Jagoi Babang), Sintang (Ketunggu Hulu dan Ketunggu Tengah), Kapuas Hulu (Puring Kencana) dan Sanggau (Entikong dan Sekayam).
Para peserta FGD merumuskan formula ideal yang berujung pada peningkatan kunjungan wisatawan mancanegara. “Tiap wilayah punya karakter yang berbeda dan forum ini mencari solusi dan formula yang pas, yang cocok dengan wisman yang berdekatan dengan wilayah perbatasan,” jelas Plt Asdep Strategi Nusantara Kemenpar Hariyanto.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada tahun 2016, wisatawan dari Malaysia membanjiri daerah Sanggau, Entikong, Sambas dan Aruk karena adanya acara
crossborder tourism yang digelar Kemenpar. Acara yang digelar adalah panggung musik dangdut dan Melayu, permainan rakyat, hingga pertunjukan budaya Dayak.
Namun wisman Malaysia dan Brunei Darussalam tidak menetap di daerah Kalimantan Barat. “Sebetulnya ada peluang bisnis baru di sini. Apalagi kabupaten-kabupaten di wilayah terluar Kalimantan Barat memiliki potensi wisata yang menarik. Banyak obyek wisata yang bagus, mulai dari keindahan alam, budaya, kuliner dan lainya. Ini yang harus segera digarap menjadi wisata
crossborder unggulan,” jelas Hariyanto.
Maka daerah perbatasan harus punya strategI untuk membuat atraksi yang lebih menarik dan infrastuktur jalan juga pos lintas batas negara yang baik agar wisman nyaman melintas ke Indonesia.
“Bisa saja nanti dibuatkan paket wisata
crossborder. Selain nonton musik dengan artis papan atas, wisman Malaysia juga bisa sekalian digiring
trekkin,
trail fun bike, dan
jungle flying fox. Kalimantan Barat punya itu semua. Saya yakin konsep ini akan menarik minat wisman karena banyak agenda wisata yang menarik. Apalagi pos lintas batas sudah bagus sehingga makin memudahkan warga Malaysia dan Brunei berkunjung melalui jalur darat,” tambah Hariyanto.
Menpar Arief Yahya turut mendorong
crossborder tourism. Ia mengatakan bahwa banyak bermunculan peluang bisnis baru di wilayah perbatasan. Dengan ini, perbatasan bukan daerah pinggiran, tetapi bisa menjadi wilayah terdepan Indonesia.
“Karena itu, menggerakkan perekonomian masyarakat di perbatasan dengan Crossborder Festival itu akan semakin konkret. Apalagi ada pengusaha lokal dari daerah sana yang bergerak, itu akan sangat kuat
multiplying effect-nya. Di pariwisata itu setiap investasi yang ditanamkan akan berdampak 170% buat masyarakat di sekitar itu,” ujar Arief Yahya.