Jakarta, CNN Indonesia --
Sport tourism memang menjadi salah satu agenda wisata yang dikedepankan oleh Kementerian Pariwisata (Kemenpar). Pasalnya, acara ini diyakini akan mendatangkan banyak wisatawan dan membuat mereka kembali mengunjungi daerah tersebut untuk berlibur.
Oleh karena itu, Kemenpar mendukung acara
sport tourism Atambua Adventure Offroad (AAO) 2017 untuk pertama kalinya di Atambua. Hasilnya, Atambua didatangi banyak peserta kompetisi dan wisatawan mancanegara (wisman) dari tanggal 22-23 April 2017 kemarin.
AAO mengambil rute dengan
start di Lapangan Simpang Lima Atambua menuju Air Terjun Mauhalek di Kecamatan Lasiolat. Lalu berlanjut ke Padang Fulan Fehan di Kecamatan Lamaknen dan ke Benteng Ranu Hitu di Kecamatan Lamaknen. Selanjutnya melintasi pegunungan perbatasan Indonesia-Timor Leste di Kecamatan Lamaknen dan Kecamatan Lamaknen Selatan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di hari kedua,
start dilakukan di Desa Naekasa di Kecamatan Tasifeto Barat menuju Kecamatan Kakuluk Mesak, batas Kabupaten TTU, kembali menuju arah kota Atambua, dan
finish di Lapangan Simpang Lima Atambua.
Bupati Belu Nusa Tenggara Timur (NTT) Willybrodus Lay mengatakan, acara ini berhasil melaksanakan debut manisnya. Acara AAO yang persiapannya memakan waktu singkat sukses memboyong 70 mobil offroad dan 14 tim dari berbagai wilayah di Indonesia dan negara tetangga Timor Leste.
”Terima kasih kepada Kemenpar yang telah mendukung acara kami ini. Ke depannya akan kami buat ini menjadi agenda rutin karena acara ini juga diminati oleh negara tetangga Timor Leste. Ini acara pertama, namun sudah sangat meriah,” ujar Willy.
Willy turut serta memeriahkan acara AAO. Ia juga menginstruksikan seluruh
stakeholder dan pelaku pariwisata di Atambua untuk ikut mempromosikan Atambua salah satunya dengan cara digital.
”Rencananya kami akan bermain di
socmed membuat
hashtag Atambua Kota Festival. Kami akan membuat kalender pariwisata yang tetap dan akan buat acara-acara selama setahun untuk menghidupkan Atambua dan menjadikan Atambua sebagai destinasi yang baru. Kami akan promosikan di media sosial. Ini juga berkat Kemenpar yang terus menjadikan Atambua menjadi kota festival dan destinasi pariwisata yang membuat kami siap mem-
branding kota ini,” tambah Willy.
Willy juga akan melibatkan daerah sekitar Belu dan wilayah tetangga di Atambua agar menjadu pemicu kedatangan negara tetangga Timor Leste ke wilayah Tanah Air. ”Nanti akan kami
release acara apa saja, yang penting program
crossborder berjalan baik dan sukses,” jelas Willy.
Menteri Pariwisata Arief Yahya menegaskan, Kemenpar ingin terus menghidupkan wilayah
crossborder. Menurutnya, Atambua cukup berpotensi sebagai destinasi
crossborder jika kegiatan pariwisata diperbanyak lagi.
”Jika tiap akhir pekan ada kegiatan rutin, itu bisa menjadi atraksi yang mendorong pengembangan industri pariwisata di sana. Hotel, restoran, kafe,
rent a car, homestay, suvenir, semua bisa berkembang di sana. Industri akan cepat bergerak ketika menemukan
market-nya," papar Arief Yahya.
(odh/odh)