Pemerintah Galakkan Lagi Program Keluarga Berencana

Gloria Safira Taylor | CNN Indonesia
Rabu, 26 Apr 2017 21:18 WIB
Tidak hanya untuk menurunkan angka kelahiran, tapi juga mewujudkan bonus demografi berkualitas.
Tidak hanya untuk menurunkan angka kelahiran, tapi juga mewujudkan bonus demografi berkualitas. (Foto: mario0107/Pixabay)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah menggalakkan lagi program Keluarga Berencana (KB). Dengan harapan, tidak hanya menurunkan angka kelahiran, tapi juga mewujudkan bonus demografi berkualitas. 

Moto dua anak cukup yang digunakan untuk mewujudkan keluarga berencana masih berlaku. Pasangan suami istri dinilai dapat memberikan kualitas hidup yang baik melalui program keluarga berencana. Dengan mendukung penggunaan pil KB, pemerintah meminta supaya pasangan suami istri tidak berpedoman banyak anak banyak rezeki.

"Perkembangan program keluarga berencana saat ini bukan saja untuk menurunkan angka kelahiran, tetapi mewujudkan bonus demografi yang berkualitas," ungkap Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Surya Chandra Surapaty saat ditemui di sela-sela peluncuran kontrasepsi Andalan di Penang Bistro, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (26/4).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat ini, angka kelahiran rata-rata (total fertility rate/TFR) pasangan suami istri masih 2,6. Sedangkan, target yang harus dipenuhi adalah 2,1 TFR dari yang ditetapkan 2015 lalu. Dan hal tersebut akan digencarkan hingga tahun 2025.

Bonus demografi yang terjadi di tahun 2020-2030 adalah jumlah usia angkatan kerja dengan usia 15-64 tahun mencapai 70 persen. Sedangkan, 30 persen penduduknya adalah berusia tidak produktif yaitu usia 14 tahun ke bawah dan di atas 65 tahun.

"Bonus demografi bisa jadi anugerah tapi juga bisa musibah. Syaratnya, harus berkualitas, kalau tidak akan menimbulkan bencana gunung es," ujarnya.

Surya mengatakan, arti dari bencana gunung es adalah ketika kekerasan dalam rumah tangga meningkat akibat belum sejahtera, pengangguran bertambah, dan pendidikan tidak terpenuhi.

Sedangkan generasi yang berkualitas dapat diukur dari kompetensi dan karakter. Terwujudnya karakter itu harus dilakukan oleh ayah dan ibu serta dimulai sejak anak masih berada dalam kandungan.

Untuk itu, Surya mengatakan, program keluarga berencana harus kembali digaungkan. Hal itu untuk memberikan jarak kehamilan pada ibu supaya anaknya dapat menerima nutrisi yang cukup.

"Dua anak cukup membuat ibu punya waktu untuk memberikan asah, asih dan asuhnya. Keluarga juga harus dibangun untuk menemukan karakter dan kompetensi," tuturnya.

Kualitas tersebut, Surya menilai, dapat membantu seseorang memiliki revolusi mental dalam pembangunan.

Meski belum ada program baru yang dapat dilakukan pemerintah dalam mewujudkan keluarga berencana, Surya mengatakan, pihaknya sudah membuat kampung KB di daerah terpencil.

Kampung KB akan dibangun di setiap kabupaten. Dalam program tersebut juga akan ada Rumah Sehat yang merupakan tempat di mana keluarga, terutama ibu-ibu akan mengembangkan program bina keluarga balita, bina keluarga remaja, dan bina keluarga lansia. Pilot project akan dilakukan di satu kampung di daerah miskin yang padat penduduk. (rah)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER