Jakarta, CNN Indonesia --
Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya mengoptimalkan kesempatan emas bagi pariwisata Indonesia di ajang WTTC World Travel and Tourism Council yang diselenggarakan di Bangkok pada 25-27 April 2017.
Arief Yahya memanfaatkan kesempatan membuka akses penerbangan ke Indonesia saat bertemu Managing Director Thai Lion Air Mentari Co Ltd Darsito Hendroseputro.
"Saya minta Thai Lion Air terbang dari Bangkok atau
secondary city di Thailand ke kota-kota kedua seperti Solo. Kebetulan
slot-nya masih terbuka untuk
international flight," ujar Arief Yahya di Centara Grand Hotel and Convention Center, Bangkok, Rabu (26/4/2017).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Arief Yahya mengungkapkan, Thailand merupakan salah satu negara yang tepat untuk dijadikan penjaring wisatawan mancanegara.
"Thailand ini ada 30 juta wisatawan mancanegara, 10 jutanya atau sepertiganya sendiri dari China dan penerbangan hahya 3 jam ke Jakarta, mungkin 4 jam ke Bali sehingga bagi
travelers masih tergolong jarak medium, sangat ideal," ungkapnya.
Darsito Hendroseputro langsung menyanggupi permintaan tersebut dengan rencana mengurus
slot tersebut di Don Mueang International Airport Bangkok dan Bandara Adi Sumarmo Solo. Bahkan ia langsung berkoordinasi dengan pendiri Lion Group Rusdi Kirana.
Hal ini makin meyakinkan masalah yang dibawa di Rakornas I tahun 2017 Kemenpar soal defisit 2 juta
seats capacity akan teratasi..
Darsito menyetujui pernyataan Menpar Arief Yahya mengenai turis China. Tren turis China adalah jika mereka sudah
traveling di lebih daru satu negara atau kota, mereka akan lanjut ke kota dan negara lain. Belum lagi pasar Thailand punya kemiripan dengan Jawa Tengah, yakni kebudayaan dan keindahan candi-candinya.
Setiap harinya lebih dari 100 orang melakukan penerbangan ke Singapura dari Don Mueang, Bangkok. “Dengan promosi destinasi yang bagus maka juga akan mudah dibawa ke Solo Joglosemar. Nanti kita
joint promotion untuk menjual paketnya dari China dan kami punya banyak
travel agent yang kuat di sana," papar Darsito.
Selain itu, pengeluaran turis China di Bangkok juga cukup besar, yakni lebih dari USD 200 per hari. "Volume besar, pasar gemuk, dan belanjanya cukup royal. Itu potensi yang bisa kita garap dengan baik. Kami terbang dari 12 kota di China ke Thailand," papar Darsito.
Dari 10 juta wisatawan China yang terbang Thailand, Darsito optimis bisa merebut 10% pasar atau 1 juta
passangers. "Kami sekarang mengoperasikan 26 pesawat dalam 4 tahun dan akan menambah 2 lagi, total tahun 2017 ini menjadi 28 pesawat," katanya.