Jakarta, CNN Indonesia -- Blogger, vlogger, selebgram, youtuber, pegiat medsos, kini sudah bermetamorfosis menjadi media. Mereka merupakan
channel penyampai pesan yang makin efektif dan punya
impact signifikan.
Karena itu Menpar Arief Yahya mengkategorikan mereka sebagai e
ndorser media
.
"Jika selama ini hanya ada p
aid media
, own media
, social media, ada satu lagi yang dinamai
endorser media. Tokoh, bintang, punya pengikut, fans atau penggemar yang besar,
followers dalam jumlah banyak dan memiliki
engagement yang kuat. Mereka adalah penyampai pesan yang efektif," kata Menpar dalam keterangan tertulis, Sabtu (29/4/2017).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Itulah, alasan kuat mengapa Puskompublik Kementerian Pariwisata (Kemenpar) akan menggelar Gathering Wonderful Noon di Abhayagiri Restaurant and Banquet Service, Prambanan, Yogyakarta, Rabu (3/5/2017) mendatang. Restoran yang berada di balik Candi Ratu Boko itu dapat menatap Candi Prambanan dari kejauhan.
Acara ini mengangkat tema 'Click! The Heritage of Indonesia'. Tidak perlu mengerutkan dahi untuk memahami apa aktivitas
gathering itu. Yang pasti seru, berkumpul bersama komunitas netizen.
Gathering tengah hari itu akan menghadirkan sejumlah narasumber antara lain Sekretaris Kemenpar Ukus Kuswara, Staf Khusus Menpar Bidang Komunikasi Muh Noer Sadono, pejabat Dinas Pariwisata Yogyakarta, dan sejumlah
travel blogger, media/
community, maupun
social media enthusiast.
Para aktivis digital tersebut selama ini aktif mem-
posting destinasi maupun
event festival dan apa saja yang mengundang orang untuk berwisata. Mereka bisa menjadi
endorser yang punya pengaruh besar dalam memperkenalkan destinasi unggulan melalui tulisan, kata-kata, visual, video, grafis atau kombinasi dari seluruhnya.
Sesmenpar Ukus Kuswara mengatakan, Presiden Joko Widodo sudah menetapkan pariwisata sebagai
leading sector. Karena pariwisata merupakan cara yang paling mudah, murah, dan cepat untuk meningkatkan devisa, PDB, dan menciptakan lapangan kerja dalam jumlah besar.
"Kunci keberhasilan pembangunan kepariwisataan nasional tidak lepas dari peran serta semua pemangku kepentingan (
stakeholder) yaitu kalangan akademisi, pelaku bisnis, komunitas, pemerintah, dan media sebagai kekuatan
pentahelix. Kerja sama semua unsur pariwisata sebagai Indonesia
incorporated menjadi kekuatan dalam mewujudkan pariwisata sebagai
leading sector perekonomian nasional," kata Ukus.
Ukus menjelaskan, tiga program prioritas Kemenpar yakni
Go Digital, Homestay Desa Wisata dan
Air Connectivity. Di
Go Digital ini, komunitas media sosial perlu diajak bergabung, untuk mengamplifikasi promosi Pesona Indonesia dan Wonderful Indonesia melalui media.
"Kalau zaman dulu, ada pepatah, mulutmu harimaumu! Sekarang jemarimu pesonamu!" kata Ukus.
Staf Khusus Menpar Bidang Komunikasi Muh Noer Sadono yang baru saja mendampingi Menpar di forum WTTC - UNWTO Ministrial Meeting di Bangkok, 24-28 April 2017 menyebut program
Go Digital Kemenpar mulai mendapatkan apresiasi positif.
"Dua tokoh pariwisata dunia, Sekjen UNWTO Taleb Rifai dan Menteri Pariwisata dan Olahraga Thailand Kopkarn, sangat terkesan dan ingin belajar dari Kemenpar dalam
Go Digital. Padahal, program ini baru diluncurkan akhir tahun 2016 lalu saat Rakornas di Econvention Ancol," ujarnya.
Data baru lagi, dalam 4 tahun, pengguna
online travel agent (OTA) itu melonjak tajam. Di Spanyol, dari 18% sekarang sudah 75%. Di Prancis sudah menembus 62%.
"Hampir 70%
travellers search and share menggunakan online dan digital. Nah, ekosistem yang mempengaruhi
digital online ini menjadi semakin strategis, termasuk di dalamnya, komunitas media sosial," katanya.
Kegiatan
gathering wonderful noon akan diikuti sekitar 100 peserta di antaranya para
travel blogger, fashion and beauty blogger, vlogger dan
selebgram kenamaan yang memiliki ribuan
follower. Acara akan dimeriahkan dengan berbagai acara menarik dari sponsor yakni Geronimo FM, Marta Tilaar, dan Tauzia Group) serta performance dari Mila
art dance, sendra tari, dan
fire dance.