Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Pariwisata (Kemenpar) siap menggenjot promosi pariwisata Indonesia di Jepang. Hal ini untuk mengembalikan jumlah kunjungan wisatawan Jepang ke Indonesia.
Tahun 2016 kunjungan wisatawan Jepang turun dari 528 ribu orang menjadi 513 ribu orang.
Promosi akan dilakukan di dua kota sekaligus, yakni Tokyo pada 16 Mei 2017 dan Sendai pada 18 Mei 2017. Dalam promosi nanti akan mengundang
buyers di Jepang, dan
seller dari Indonesia sebanyak 12
travel agent yang mayoritas dari Bali dan beberapa dari Sulawesi Utara (Sulut).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Nantinya akan ada
business to business (B2B)
meeting agar tercipta kerja sama bisnis sehingga meningkatkan angka kunjungan wisatawan. Hasil dari kegiatan ini akan dipublikasikan di media Jepang sehingga orang tertarik membeli paket-paket harga khusus," ujar Deputi Pemasaran Mancanegara I Gde Pitana, dalam keterangan tertulis dari Kemenpar, Sabtu (29/4/2017).
Pitana menambahkan, selain promosi lewat kegiatan misi penjualan,
fam trip, festival, dan pameran, Wonderful Indonesia juga akan mengadakan promosi di media seperti Google, Lonely Planet, NatGeo, dan CNN. Bahkan pihaknya juga akan memasang iklan di stasiun kereta dan bandara yang ada di Jepang.
"Pasar Jepang itu sangat seksi. Apabila kita mengundang wisman Jepang ke Indonesia, bukan hanya soal jumlah saja. Lebih dari itu, akan tercipta dan terbuka kesempatan usaha di berbagai bidang nantinya. Upaya ini untuk membuka mata masyarakat Jepang tentang pariwisata Indonesia. Promosi Wonderful Indonesia di Jepang, diharapkan meningkatkan minat masyarakat Jepang berwisata ke destinasi wisata unggulan Bali
and beyond di Tanah Air," ungkap Pitana.
Sebelumnya, Kemenpar bersama 10 operator
diving mengikuti kegiatan
Marine Diving Fair, yang dilaksanakan di Tokyo, Jepang dan
One World Festival 2017 yang digelar di Kansai TV Ogimachi Square, Osaka, Jepang.
"Kami serius mengejar target wisman asal Jepang. Pada 2017 ini, Kemenpar membidik 762 ribu wisman dari Jepang untuk mendukung proyeksi total 15 juta wisman pada 2017," kata Asdep Pemasaran Asia Pasifik Kemenpar Vinsenius Jemadu.
Vinsensius menjelaskan, Bali masih menjadi destinasi utama untuk promosi. Namun Indonesia terus memperkenalkan destinasi lain seperti 10 destinasi pariwisata prioritas dan 10 destinasi
branding misalnya Labuan Bajo, Lombok, dan Bandung.
"Patut diperhatikan bahwa kedekatan latar belakang sejarah antara Jepang dengan Indonesia adalah suatu peluang besar yang bisa dimanfaatkan untuk mempromosikan pariwisata Indonesia di pasar Jepang," tukas Vinsensius.
Menteri Pariwisata Arief Yahya menyebut wisatawan Jepang stagnan dalam dua tahun terakhir. Berbeda dengan China yang sangat agreasif dan saat ini sudah mengalahkan Singapura, Malaysia dan Australia di posisi terbesar.
"Tapi kita tidak boleh putus asa untuk menarik wisatawan mancanegara dari Asia Pasifik, termasuk di dalamnya Jepang," ungkap Arief.
Jarak tempuh Jepang-Indonesia juga tidak terlampau jauh, yakni 7-8 jam saja. Tidak lebih dari itu, sehingga untuk traveling, perjalanan selama itu tidak terlalu melelahkan.
"Karena itu, kami optimistis, bisa mendapatkan jumlah wisman yang lebih banyak lagi," kata Arief.
Untuk diketahui, rata-rata wisman Jepang berlibur ke Indonesia selama 6 hari dan mengeluarkan uang US$ 1.138. Untuk akomodasi hotel berbintang sebanyak 74%. Selama ini, wisatawan Jepang mengaku mendapat informasi pariwisata Indonesia dari word of mouth yang mencapai 47%.(*)