Probolinggo, CNN Indonesia --
Bromo, Tengger, Semeru (BTS) memang menjadi destinasi wisata favorit bagi para wisatawan nusantara (wisnus) maupun wisatawan mancanegara (wisman). Keindahan Bukit Teletubbies, Pasir Berbisik, Bukit Cinta, hingga Ranu Kumbolo mampu membuat liburan jadi berkesan.
Jika Anda punya rencana berlibur ke BTS, kini Anda juga bisa menikmati keindahan Bukit Trianggulasi di puncak Gunung Ringgit. Tak hanya keindahannya saja yang bisa Anda nikmati, ada kisah sejarah dan legenda yang Anda harus ketahui.
Setelah sukses mengenalkan destinasi Goa Batman di Kecamatan Sukapura, Pemerintah Probolinggo kini memperkenalkan Bukit Trianggulasi ke publik.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bukit Trianggulasi Bromo yang berlokasi di Dusun Pusung Malang, Desa Sapikerep, Kecamatan Sukapura ini diyakini menjadi destinasi favorit banyak wisnus dan wisman.
Camat Sukapura Yulius Christian mengungkapkan, wisatawan akan disuguhkan tradisi kuno turun-temurun masyarakat Tengger di Bukit Trianggulasi. Dalam legenda, Joko Temenggung Keliwung yang merupakan putra pertama Joko Seger dan Roro Anteng dipercaya masyarakat sekitar sebagai penguasa Gunung Ringgit dan sekitarnya. Konon Joko Temenggung Kliwung dianugerahi kawasan ini oleh orang tuanya itu.
"
Story telling dan tradisi masyarakat Tengger inilah yang akan membuat pengunjungnya selalu rindu ingin kembali mengunjungi kawasan ini. Puncak dari Gunung Ringgit dengan ketinggian 2.500 meter dari permukaan laut (mdpl) ini sangat mungkin pandangan bebas bagi mata kita ke arah timur, utara, dan selatan," ucap Yulius.
Wisata Bukit Trianggulasi menghadirkan tiga pesona, yakni keindahan alam dan historisnya, kehangatan tradisi penduduknya, dan adrenalin yang berbeda dari objek wisata manapun.
"Kami telah menyiapkan beberapa rumah penduduk yang bermukim tepat di bawah bukit Trianggulasi. Ini bisa dijadikan peristirahatan sementara bagi para wisatawan sambil menunggu
sunrise tiba. Hangatnya keramahan tradisi penduduk dalam menyambut tamu seakan membuat mereka terlupa dengan dinginnya suasana malam Tengger," papar Yulius.
Wisatawan harus menyiapkan segala perbekalan untuk perjalanan satu malam dan segenap peralatan, seperti baju hangat, jaket,
sleeping bag,
wind stoper, sarung tangan, kacamata hitam, sepatu
trekking, dan senter.
"Wisatawan yang hendak ke sana juga harus menggunakan transportasi khusus yaitu Jeep Hardtop yang sudah didesain khusus agar mampu melewati jalur ekstrem menuju wisata Bukit Trianggulasi," tambah Yulius.
Menpar Arief Yahya mengatakan, pemerintah pusat telah merencanakan anggaran Rp 20 triliun untuk empat wilayah penyangga BTS. Di antaranya Kabupaten Malang, Kabupaten Lumajang, Kabupaten Probolinggo, dan Kabupaten Pasuruan.
Arief Yahya juga menambahkan, budaya dan tradisi yang memiliki kearifan lokal di Bromo. Ia mengingatkan agar atraksi alamnya diperhatikan dengan baik, terutama mengenai manajemen sampah yang sering dikeluhkan banyak pihak di destinasi pegunungan.
“Servis atau pelayanan yang baik, kebersihan dan toilet yang terjaga, itu penting dalam jangka pendek. Jangka panjangnya adalah 3A, Atraksi, Amenitas dan Akses, yang tidak bisa ditawar-tawar lagi," kata Arief Yahya.