Jakarta, CNN Indonesia -- Setelah sukses menggelar Asistensi MICE di Bangka Belitung, pekan lalu, Kementerian Pariwisata (Kemenpar) juga melakukan asistensi terhadap destinasi prioritas lainnya, yaitu Kepulauan Seribu dan Kota Tua.
Acara Asistensi MICE (Meetings, Insentif, Conferences, dan Exhibitions) ini dilaksanakan di Hotel Novotel, Jakarta dari tanggal 4 hingga 6 Mei 2017.
Ketua Pokja Percepatan 10 Destinasi Prioritas Kemenpar Hiramsyah Thaib didampingi PIC Kepulauan Seribu dan Kota Tua Dodi Riadi mengatakan, pihaknya berharap kualitas pariwisata di DKI Jakarta bisa meningkatkan. Hal itu mengingat bahwa Jakarta merupakan salah satu destinasi untuk wisata MICE selain Bali.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
”Bahkan kita bisa tampil lebih unik dan menarik, yakni dengan cara mengerahkan potensi-potensi untuk wisata MICE karena banyak gedung-gedung
heritage yang dapat dimanfaatkan seperti museum, dan bangunan-bangunan yang tengah direvitalisasi oleh pengelola,” ujar Dodi.
Nantinya para wisatawan yang telah melaksanakan agenda MICE bisa diarahkan untuk melakukan
city tour serta berwisata ke Kepulauan Seribu.
”Setelah itu dengan atraksi bahari yang memiliki keindahan pantai dan bawah lautnya dapat menjadi pilihan untuk kegiatan
leisure-nya. Menggabungkan bisnis dan
leisure merupakan tujuan dari kegiatan ini,” ujar Dodi.
Dodi juga berharap ke depannya produk-produk wisata di Kota Tua dan Kepulauan seribu dapat berkembang lebih baik lagi sehingga menjadi destinasi yang memiliki daya saing secara global.
Apalagi Jakarta merupakan ibu kota negara yang mempunyai banyak akses
direct flight serta memiliki infrastruktur dengan standar internasional.
”Jakarta adalah pintu masuk yang sangat besar, sangat mudah,
greater yang sangat berpotensi, tentu saja ini harus terus digenjot oleh berbagai pihak,” ujar Dodi.
Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Esthy Reko Astuti mengatakan, acara ini dilaksanakan bagian dari komitmen Kemenpar untuk terus mengembangkan 10 Bali Baru.
”Potensi MICE itu baru 5 persen, masih ada 95 persen potensi di Indonesia yang bisa digenjot, jadi kami masih sangat optimis bahwa MICE bisa mendatangkan banyak wisatawan,” ujar Esthy.
Oleh karena itu, pihaknya ingin semua yang terkait menyatukan visi dan misinya di acara tersebut.
”Keunggulan dari Indonesia adalah, selain bisa melaksanakan pertemuan bisnis dan pekerjaan di kota-kota kita, namun kita memiliki alam yang mendukung, kekuatan keindahan alam ini lah menjadi nilai lebih MICE di Indonesia,” kata Esthy.
Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan, bahwa pentingnya kekuatan penta helix itu kumpul dan menyatukan visi dan misinya untuk pariwisata Indonesia.
”Acara ini menunjukkan pentingnya potensi pameran, konferensi dan acara bisnis dalam mengkontribusi pendapatan sektor pariwisata Indonesia serta dampak ekonomi yang signifikan melalui peningkatan jumlah pengunjung, tingkat hunain hotel, penerbangan dan
high spending power dari delegasi MICE, apalagi Jakarta punya semuanya," ujar Arief Yahya.
Menurut Menpar, wisatawan yang datang untuk tujuan MICE memiliki kelebihan dibanding wisatawan biasa karena umumnya merupakan
opinion leader dari kalangan pengusaha, profesional maupun pemerintahan, yang melakukan kegiatan pada
low-season.
Menurut International Congress & Convention Association (ICCA), mereka datang dalam jumlah besar, dengan tingkat pengeluaran selama berada di destinasi tuan rumah kegiatan MICE tujuh kali lipat dari wisatawan biasa.