Saatnya Membiasakan Diri Berlibur dengan Turbulensi Udara

Gentur Putro Jati | CNN Indonesia
Selasa, 09 Mei 2017 10:55 WIB
Perubahan iklim yang terjadi belakangan ini membuat potensi turbulensi udara yang menerpa pesawat semakin kuat.
Perubahan iklim yang terjadi belakangan ini membuat potensi turbulensi udara yang menerpa pesawat semakin kuat. (Sergey Kustov via Wikimedia Commons (CC-BY-SA-3.0))
Jakarta, CNN Indonesia -- Bagi Anda yang terbiasa melakukan perjalanan wisata dengan menggunakan moda transportasi pesawat terbang, tentu sudah familiar dengan yang namanya turbulensi ketika berada di angkasa. Pola gerakan udara yang tidak teratur, kerap membuat pilot dengan jam terbang rendah kesulitan untuk mengendalikan pesawat maupun saat hendak mendarat.

Paul Williams, peneliti dari Universitas Reading di Inggris meminta para penumpang pesawat untuk lebih membiasakan diri menghadapi turbulensi. Pasalnya, belum lama ini ia menemukan bahwa pemanasan global yang menyebabkan perubahan iklim bisa memicu turbulensi yang membuat suatu penerbangan lebih mendebarkan.

Menurut Williams, dalam setengah abad terakhir telah terjadi peningkatan frekuensi turbulensi udara. Terutama di wilayah udara Eropa dan Amerika Utara.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Perubahan iklim telah membuat frekuensi turbulensi meningkat, terutama di daerah Eropa dan Amerika Utara. Perbedaan temperatur akibat dorongan mesin jet bisa menyebabkan turbulensi yang kuat," kata William, dikutip dari CNN Travel, Selasa (9/5).

Semakin kuat dorongan pesawat yang dihasilkan oleh mesin jet, hal tersebut akan semakin mempermudah terjadinya turbulensi. Goncangan udara yang menerpa pesawat secara tidak beraturan tersebut bukan tidak mungkin mencederai penumpang pesawat.

Seperti yang belum lama terjadi kepada 27 penumpang pesawat Aeroflot yang terbang dari Moskow ke Bangkok, Thailand. Lantas bagaimana caranya agar kita bisa terhindar dari cedera akibat turbulensi ketika berada di pesawat terbang? Aturan pertama, adalah tetap tenang dan tidak panik.

"Turbulensi di pesawat tidak akan mengakibatkan cedera bagi penumpang. Oleh karena itu Anda tidak perlu gelisah atau panik dan ikuti instruksi awak pesawat," kata William.

Jika dalam kondisi panik dan tidak bisa menjalankan instruksi awak pesawat tersebut, William menyebut potensi seseorang cedera di tengah turbulensi meningkat jadi 149 persen. (ard)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER