Bali, CNN Indonesia -- Menteri Pariwisata Arief Yahya mengapresiasi Angkasa Pura I maupun Angkasa Pura II karena dianggap membuka potensi pariwisata Indonesia dengan memperlebar aksesibilitas udara. Dirut PT Angkasa Pura I Danang S Baskoro melaporkan kepada Arief mengenai usaha dan peluang yang tengah dikerjakannya bersama tim.
Pertama soal
incentive, AP I akan menerapkan
non cash, seperti pemberian
free landing fee 100%, untuk rute baru di bandara BIK (Kaisiepo International Airport Biak), Bandara AMQ (Pattimura Airport Ambon), dan Bandara KOE (El Tari Int Airport Kupang, NTT).
"
Incentive ini berlaku selama 6 bulan, efektif per Oktober 2016. Kami juga berikan 50%
landing fee untuk Denpasar, Surabaya, Balikpapan, Makassar, Yogya, Manado, Lombok, Solo, Banjarmasin. Ini juga berlaku selama 6 bulan, untuk rute baru," jelas Dirut AP I Danang S Baskoro di Novotel Bandara Ngurah Rai, Bali, Senin, (8/5/2017).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kedua, AP I juga akan menggelar serentetan
event yang untuk mendorong pariwisata dan pergerakan turis. Di antaranya Airport Running Series Solo, Airport Running Series Koepang, Airport Running Manado, dan Airport Running Lombok. Juga Jazz Gunung Bromo pada 19-20 Agustus 2016 dan Summer Jazz Ijen Banyuwangi pada 30 Juli, 10 September, dan 22 Oktober 2016.
Selain itu, Danang juga menjelaskan soal Collaborative Destination Development (CDD) yang melibatkan semua
stakeholder pariwisata dan daerah. CDD itu sendiri telah diselenggarakan di 9 Bandara di antaranya yaitu MDC, SOC, LOP, KOE, AMQ, SRG, BDJ, JOG, dan UPG.
"Yang hadir juga para
stakeholders di antaranya
airlines, ASITA, PHRI, Dinas Pariwisata, Gubernur, Walikota, dan para pelaku bisnis pariwisata," kata Danang.
Ketiga, AP I juga membangun Tourism Information Center (TIC), di Bandara Ngurah Rai Bali, Bandara Sam Ratulangi Manado, Bandara Adi Sutjipto Yogya, Bandara Hasanuddin Makassar, Bandara El Tari Kupang, dan Bandara Lombok NTB. "Kami juga punya Duta Bandara," katanya.
Sampai saat ini pembangunan dan perluasan infrastruktur di 13 bandara di bawah AP1 harus mulai beroperasi pada tahun 2019.
Sementara Menpar Arief mengatakan, "Pak Presiden Jokowi sudah menetapkan pariwisata sebagai
core economy dan sektor prioritas, maka kita semua secara
incorporated harus berkolaborasi untuk mewujudkan target besar wisman 20 juta di 2019 itu."
Selain itu, Menpar Arief juga mengucapkan terima kasih kepada Kemenhub yang dipimpin Budi Karya Sumadi soal kemudahan dalam memberikan
slot time kepada
airlines yang hendak terbang ke Indonesia.
"Tiga hal yang harus di-
support Kemenhub, antara lain deregulasi,
incentives, dan
slot time. Deregulasi itu penting dan mendesak untuk mempermudah proses," jelas Arief yang asli Banyuwangi itu.
Slot time itu di Bangkok, Thailand, dilelang secara
online. Secara otomatis, kalau dibuka, maka akan jauh lebih
fair. "Begitu pun
incentive, bagi bandara yang belum banyak terbang, kasih stimulus untuk terbang, dengan
incentive dia berhak membangun rute eksklusif itu selama 2-3 tahun," ungkapnya.
Arief Yahya juga berterima kasih pada Air Navigation, yang mengatur lalu lintas udara di atas bandara. "Kalau
rapid taxi way di Ngurah Rai jadi, maka jumlah pergerakan per jam bisa 30 kali. Ini akan sangat signifikan karena saat ini sudah bisa 27 pergerakan, naik 2 pergerakan dalam satu jam," katanya.
Menpar kembali menegaskan pentingnya Indonesia Incorporated, semua pihak harus bekerja sama menjadikan pariwisata sebagai
leading sector, penyumbang devisa terbesar, serta menjadi yang terbaik di kawasan dan dunia. "Hanya pariwisata dan ekonomi kreatif kita bisa juara dunia," katanya.