PESONA JAWA TENGAH

Prosesi Pindapatta Dekatkan Biksu dengan Masyarakat

Ardita Mustafa | CNN Indonesia
Rabu, 10 Mei 2017 09:28 WIB
Pindapatta ialah prosesi persembahan umat kepada biksu, berupa pemberian uang atau makanan yang menjadi bagian dari prosesi Waisak.
Pindapatta ialah prosesi persembahan umat kepada biksu, berupa pemberian uang atau makanan yang menjadi bagian dari prosesi Waisak. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Magelang, CNN Indonesia -- Menjelang puncak perayaan Waisak pada Kamis (11/5), umat Buddha di Magelang, Jawa Tengah, menggelar prosesi Pindapatta di kawasan Klenteng Liong Tek Bio pada Rabu (10/5) pagi.

Pindapatta ialah prosesi persembahan umat kepada biksu, berupa pemberian uang atau makanan.

Biksu Tadisa Paramita Mahasthavira dari Perwakikan Umat Buddha Indonesia (Walubi) menjelaskan, prosesi ini dimaksudkan untuk memahami sosok seorang biksu, orang yang sudah melupakan keduniawian demi menyebarkan ajaran agama Buddha.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Menjadi seorang biksu berarti meninggalkan keduniawian. Meninggalkan pekerjaan, meninggalkan bisnis. Oleh karena itu, donasi dari masyarakat sangat membantu kehidupan mereka sehari-hari," kata Biksu Tadisa.

Prosesi Pindapatta di Klenteng Liong Tek Bio yang diikuti oleh puluhan biksu berlangsung sejak pukul 7 pagi. Sebelum prosesi itu dimulai, terlebih dahulu ada doa bersama.

Usai berdoa, para biksu mulai berjalan keluar klenteng untuk bertemu masyarakat, yang sudah siap dengan amplop berisi uang dan bingkisan makanan kecil.

"Terima kasih, semoga berkah selalu," kata seorang biksu sambil tersenyum kepada salah satu masyarakat yang memberikan amplop ke dalam wadah yang dibawanya.

Salah satu masyarakat yang datang, Lina, mengatakan kalau ia tidak pernah absen dari prosesi Pindapatta. Salah satu alasannya karena ia merasa kalau itu menjadi waktu yang tepat baginya untuk berdonasi kepada banyak biksu.

"Donasinya bisa berupa apa saja dan tidak ada batas minimalnya. Namun, lebih baik berupa uang, untuk membeli berbagai macam kebutuhan hidup," ujar Lina.

Perayaan Waisak masih akan terus berlanjut. Setelah Pindapatta, para biksu akan beristirahat sampai makan siang di Candi Mendut, sebelum melanjutkan prosesi berjalan kaki ke Candi Borobudur pada siang harinya.

Menjelang tengah malam, baru akan digelar prosesi pelepasan lampion di Candi Borobudur. Prosesi ini akan berlangsung selama dua kali, untuk masyarakat dan untuk umat Buddha.

Khusus untuk umat Buddha, prosesi akan berlangsung secara tertutup pada Kamis (11/5) dini hari. (ard)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER