Launching Tour de Molvccas (TdM) 2017

advertorial | CNN Indonesia
Rabu, 10 Mei 2017 14:22 WIB
Giliran Maluku yang akan melangsungkan ajang balap sepeda bertaraf internasional.
Foto: Facebook Indonesia Grand Prix
Jakarta, CNN Indonesia -- Giliran Maluku yang akan melangsungkan ajang balap sepeda bertaraf internasional. Penyelenggaraan sport tourism ini sebagai upaya untuk mempromosikan potensi pariwisata Provinsi Maluku serta meningkatkan kunjungan wisatawan.

Selain itu, juga untuk mendukung program Wonderful Indonesia dan Pesona Indonesia dalam meraih target 15 juta kedatangan wisatawan mancanegara (wisman) dan 265 juta pergerakan wisatawan nusantara (wisnus)  di Tanah Air pada tahun ini.

Sport tourism yang diberi nama Tour de Molvccas (TdM) 2017 ini di-launching pada Rabu (10/5/2017) di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona Jakarta, kantor Kementerian Pariwisata. TdM 2017 akan menjadi ajang sport tourism pertama di Maluku.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Turut hadir dalam acara launching Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya, Gubernur Maluku Said Assagaf, Wakil Gubernur  Maluku Zeth Sahuburua, dan Walikota Ambon Richard Louhenapessy.

Menpar Arief Yahya turut mengapresiasi penyelenggaraan event sport tourism internasional TdM 2017 yang mentargetkan 120 pembalap dari 30 negara termasuk Indonesia.

"Event sport tourism mempunyai  nilai pemberitaan (news value) yang tinggi sehingga menjadi sarana promosi efektif, serta memberikan dampak langsung (direct impact) pada ekonomi masyarakat termasuk pula mendorong percepatan pembangunan infrastruktur jalan yang akan dilalului peserta," kata Menpar Arief Yahya.

Menpar Arief Yahya menjelaskan, keberhasilan penyelenggaraan sport tourism balap sepeda internasional seperti TdM 2017 adalah pada publikasi. Hal itu setelah manajemen penyelenggaraan lombanya itu sendiri.

"Karena menjelang waktu penyelenggaraan yang relatif pendek hanya 4 bulan, strategi promosi dan publikasi harus digencarkan," kata Menpar Arief Yahya.

Gubernur Maluku Said Assagaf mengatakan, TdM 2017 sebagai kegiatan olahraga berbasis pariwisata diharapkan dapat menjadi kegiatan strategis untuk mempromosikan pariwisata Maluku baik di tingkat nasional maupun internasional.

"Lomba balap sepeda mempunyai daya pikat tinggi dalam mengangkat wisata karena menciptakan exsposure media yang besar dan dapat mengundang minat untuk mengunjungi tempat-tempat dilalui lomba yang akan melintasi 3 kabupaten dan 1 kota madya di wilayah Maluku," kata Said Assagaf.

Said Assagaf mengatakan, potensi pariwisata Maluku yang bertumpu pada daya tarik alam (nature) terutama marine tourism, daya tarik budaya (culture), dan wisata buatan (manmade) terus ditingkatkan dengan memperkuat daya saing melalui unsur 3 A (Atraksi, Amenitas, dan Aksesibilitas). Unsur 3A nantinya akan berdampak dengan meningkatnya kunjungan wisatawan.

"Kunjungan wisman ke Maluku pada 2016 yang lalu mencapai 137.590 wisatawan, terdiri 15.015 wisman dan 122.575 wisnus," kata Said Assagaf.

Sementara itu Project Leader TdM 2017 Jamaludin Mahmood yang juga sebagai pengurus Union Cycliste Internationale (UCI) menjelaskan, rute lomba TdM cukup istimewa karena melalui etape yang telah ditentukan para pembalap. Setiap tim juga akan dimanjakan olah indahnya pemandangan laut yang terhampar sepanjang lomba, khususnya pada kelok SS di Taman Nasional Manusela yang menantang para pembalap untuk dapat menaklukan rutenya.

"Banyak tim dan pembalap asing yang ingin mengikuti TdM 2017 karena nama Maluku atau Moluccas cukup populer dalam sejarah dunia sebagai negeri penghasil rempah-rempah di masa lalu. Sebagian besar peserta terutama dari Eropa tertarik karena sejarah tersebut," kata Jamaludin.

TdM dicanangkan menjadi kegiatan tahunan pariwisata Maluku di bawah pengawasan Union Cycliste Internationale (UCI) atau federasi sepeda dunia dan Pengurus Besar Ikatan Sport Sepeda Indonesia (PB ISSI) dengan mengutus sejumlah commissaire, wasit dan pengawas perlombaan.

Ajang TdM 2017 akan menempuh jarak 802.1 km terbagi dalam 5 etape  (dimulai dari Piru hingga Ambon) yakni; Etape 1 Piru – Masohi 185.5 km; Etape 2 Sawai – Bula 228.8 km; Etape 3 Bula – Wahai 159.2 km; Etape 4 Masohi – Kairatu142.4 km; dan Etape 5 Namalatu Beach – Ambon (loop) 87.2 km.

Beberapa kegiatan akan digelar selama TdM berlangsung antara lain bazaar dan festival musik Molvccas Jazz di Lapangan Merdeka pada 18 – 22 September 2017, lomba cipta lagu untuk mencari lagu terbaik sebagai theme song TdM 2017, serta cycling for all atau sepeda gembira.

Sehari sebelum lomba dimulai juga diadakan kegiatan cycling for all atau sepeda gembira sejauh 40 km pada 17 September di Kota Ambon. Nantinya, kegiatan ini akan diikuti oleh pejabat setempat, masyarakat Maluku, dan para pembalap yang juga merupakan partisipan dari TdM.
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER