Jakarta, CNN Indonesia -- Setelah menerima vonis hakim, Basuki Tjahaja Purnama atau akrab disapa Ahok harus 'menginap' di Rutan Markas Korps Brimob, Kelapa Dua, Depok. Hal ini membuat ia harus tinggal terpisah dengan istrinya, Veronica Tan dan ketiga anaknya, Nicholas Sean Purnama, Nathania Purnama dan Daud Albeenner Purnama.
Tak semua orang mampu menghadapi situasi seperti ini dengan tegar. Namun, justru hal ini yang nampak pada keluarga Ahok. Psikolog Livia Iskandar melihat keluarga sudah menyiapkan diri untuk segala konsekuensi termasuk vonis yang harus dijalani Ahok. Veronica, lanjutnya, perlu memantau ketiga anaknya.
"Mereka, saya lihat, sepertinya sudah menyiapkan diri untuk itu, mungkin yang perlu dipantau itu anak-anaknya," kata Livia saat dihubungi CNNIndonesia.com pada Rabu (10/5).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menyarankan Veronica untuk mengajak anak-anaknya berdiskusi tentang situasi yang dihadapi ayah mereka. Menurutnya, keluarga jadi pihak yang paling merasakan perubahan setelah Ahok dibui.
"Lalu yang paling sedih bahwa ini memisahkan keluarga untuk sesuatu atau keputusan yang masyarakat anggap tidak adil," tambahnya.
Dalam diskusi ini, kata Livia, anak-anak bisa menyuarakan pendapat dan mengekspresikan kesedihan mereka. Menurutnya, walau memang mereka diharapkan bisa tabah, tapi semisal mereka ingin menangis atau mengekspresikan kesedihan, mereka punya ruang untuk hal itu.
Selain itu, anak-anak perlu dilindungi dari media massa. Ia mencontohkan mantan Presiden Amerika Serikat, Barrack Obama dan istrinya Michelle Obama yang melindungi anak-anak mereka dari sorotan kamera.
Livia berkata media perlu memberikan ruang bagi keluarga apalagi saat mereka melakukan kunjungan. Konsekuensi menjadi seorang figur yang dicintai banyak orang kadang membawa pada resiko kehidupan pribadi yang terlalu diekspos media. Namun diharapkan, kata Livia, media mau mengerti hal ini.
"Mungkin orang dewasa bisa paham, tapi anak-anak mungkin sulit. Jangan sampai anak-anak merasa jadi bulan-bulanan media," pungkasnya.
(rah)