Cegah Terumbu Karang Rusak, Polda Papua Perketat Pengawasan

Gentur Putro Jati | CNN Indonesia
Jumat, 12 Mei 2017 09:27 WIB
Terumbu karang di kawasan wisata Raja Ampat sempat mengalami kerusakan pada pertengahan Maret 2017 lalu.
Terumbu karang di kawasan wisata Raja Ampat sempat mengalami kerusakan pada pertengahan Maret 2017 lalu. (Thinkstock/Velvetfish)
Jakarta, CNN Indonesia -- Rusaknya terumbu karang di kawasan wisata Raja Ampat di Papua akibat kapal pesiar Noble Caledonia pada Maret 2017 lalu, membuat
Kepolisian Daerah Papua Barat memperketat pengawasan wilayah perairan tersebut.

Kapolda Papua Barat Brigjen Pol Martuani S. Siregar di Manokwari, mengatakan aparat kepolisian akan menggunakan satu kapal patroli baru
yang sudah dioperasikan sejak Selasa (9/5) lalu.

Dia berharap kehadiran kapal tersebut mampu memperkuat kerja Kepolisian dalam mencegah dan memberantas praktik illegal fishing dan
potensi kerusakan alam lain yang terjadi seluruh wilayah perairan Papua Barat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Raja Ampat sudah menjadi pusat pariwisata. Polri harus siap untuk mendukung agar wisata bahari Papua Barat bisa terus dinikmati," kata
Martuani, dikutip dari Antara, Jumat (12/5).

Namun, Martuani kembali mengingatkan bahwa wilayah perairan Papua Barat cukup luas. Sehingga Polri membutuhkan kerja sama dengan
TNI dan Badan Keamanan Laut (Bakamla) untuk mengamankannya.

Kapal yang baru tiba di Papua Barat belum lama ini diberi nama Kapal Patroli (KP) Pulau Mansinam XXXII-3001. Kapal tipe C1 ini mampu
menampung delapan anak buah kapal (ABK) dan mengangkut hingga 20 awak kapal.

Selain melaju lebih cepat, kapal ini tahan terhadap ombak dan dilengkapi dengan persenjataan yang memadai serta radar dan navigasi.

Sepanjang tahun 2016, sebanyak 5 ribu orang wisatawan telah mengunjungi Raja Ampat. Wisatawan asal Amerika Serikat masih mendominasi jumlah kunjungan tersebut.

Estimasi biaya selama berwisata lima malam di sana sekitar Rp20 juta per orang, sudah termasuk tiket dan penginapan. Dan tahun ini, Pemerintah Daerah Raja Ampat menargetkan sebanyak 7 ribu kunjungan wisatawan.

Namun, belum sampai di ujung tahun, target tersebut dipertanyakan setelah rusaknya terumbu karang akibat aktivitas kapal pesiar yang dinahkodai oleh Kapten Keith Michael Taylor. Rusaknya terumbu karang akibat bobot kapal yang terlalu berat diperkirakan bakal memberi dampak buruk ke sektor pariwisata Raja Ampat.

Kepala Dinas Pariwisata Raja Ampat Yusdi Lamatenggo menuturkan setiap hari banyak orang yang mencari nafkah dari industri pariwisata di sana. Mereka berprofesi mulai dari pelayan hotel sampai pemandu kegiatan menyelam.

"Pemerintah telah membentuk tim untuk meminta pertanggungjawaban mereka. Tim juga akan melibatkan lembaga konservasi nasional maupun internasional serta pihak akademisi Universitas Papua Manokwari," ujar Yusdi pada Kamis (16/3).

Raja Ampat bersama Bunaken dan Wakatobi telah ditetapkan sebagai 10 Destinasi Pemasaran Utama, selain Great Jakarta, Great Bali, Great Kepri, Joglosemar, Medan, Lombok, Makassar, Bandung, dan Banyuwangi.

Sedangkan 10 Bali Baru atau Destinasi Prioritas yang ditetapkan adalah Danau Toba, Tanjung Kelayang, Tanjung Lesung, Kepulauan Seribu, Borobudur, Bromo-Tengger-Semeru, Mandalika, Labuan Bajo, Wakatobi, dan Morotai. (ard)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER