Parapat, CNN Indonesia --
Danau Toba tidak hanya diperbaiki dari sisi infrastruktur penunjang saja. Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya juga berkomitmen untuk menjaga kelestarian lingkungan di sekitar wilayah Danau Toba.
Hal itu dilakukan karena Arief Yahya tak mau setengah-setengan dalam menjadikan Danau Toba sebagai destinasi wisata kelas dunia.
"Prinsipnya, semakin dilestarikan, semakin menyejahterakan," kata Menteri Arief Yahya yang terus memantau perkembangan satu dari 10 Destinasi Prioritas ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk mendukung komitmen Menteri Asal Banyuwangi itu, pada 10 Mei 2017 lalu digelar rapat oleh Kementerian Koordinator Kemaritiman untuk membahas kualitas air di Danau Toba. Rapat ini dipimpin Sekretaris Deputi Bidang Infrastruktur Kemenko Maritim Arif Rahman Hakim.
Di sela-sela rapat, Arif Rahman Hakim meminta masukan dari berbagai pihak guna menjaga kualitas air di danau yang menjadi satu dari Sepuluh Bali Baru versi Kementerian Pariwisata tersebut.
Rapat itu turut dihadiri perwakilan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Bank Dunia, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Dinas Lingkungan Hidup Sumatera Utara, dan Badan Otorita Pariwisata Danau Toba (BOPDT) dan Deltares.
"Tujuan rapat ini adalah membahas laporan awal tentang kualitas air Danau Toba," ujar Kepala BOPDT Arie Prasetyo.
Arie menjelaskan, sejumlah usulan muncul dalam rapat itu. Misalnya, Dinas Lingkungan Sumut mengusulkan kajian tentang imbas pemukiman di sekitar Danau Toba yang membuang limbah domestik.
"Ada usulan untuk membuat
buffer area di sekitar danau dan
green belt," sebut Arie.
Usulan lain juga datang dari BPPT, yakni kajian tentang pemetaan
land use di sekitar Danau Toba. Tujuannya untuk mengetahui sebaran daerah tangapan air.
BOPDT juga tak mau kalah menyampaikan usulnya demi menjaga lingkungan sekitar di Danau Toba. "Usul kami adalah memilih prioritas lokasi dalam pengambilan data," ujar Arie.
Menurut Arie, pada Mei hingga September 2017 akan ada kajian tentang kualitas air Danau Toba. BOPDT mengusulkan pengambilan sampel termasuk untuk data batimetri atau pengukuran kedalaman yang difokuskan di titik-titik yang sangat tercemar.
Pemerintah juga melibatkan lembaga kondang asal Belanda, Deltares untuk meneliti kualitas air Danau Toba.
"Rencana penyusunan kajian kualitas air di Danau Toba akan disusun oleh Deltares," sebut Arie.