Ayo, Perbanyak Desa Wisata di Sekitar Destinasi Unggulan

adv | CNN Indonesia
Kamis, 18 Mei 2017 14:35 WIB
Isu homestay desa wisata semakin mencuat. Hal itu karena Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya menetapkan homestay desa wisata sebagai unggulan ketiga.
Magelang, CNN Indonesia -- Isu homestay desa wisata semakin mencuat. Hal itu karena Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya menetapkan  homestay desa wisata sebagai unggulan ketiga setelah Go Digital dan Air Connectivity di peta top three prioritas kerja Kementerian Pariwisata.

Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) pun mendorong daerah-daerah yang punya potensi turisme untuk giat mengembangkan desa wisata. Sebab, keberadaan desa wisata diyakini mampu menyedot lebih banyak wisatawan.

Pernyataan itu disampaikan oleh Ketua Wantimpres Sri Adiningsih saat mengunjungi kawasan Borobudur di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Saat ini, Borobudur menjadi satu dari 10 destinasi wisata prioritas atau yang dikenal dengan sebutan 10 Bali Baru.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Adiningsih mengatakan, desa wisata bisa menjadi atraksi tersendiri bagi wisatawan. Kawasan sekitar Borobudur merupakan contoh yang tepat dalam pengembangan desa wisata.

Sebab, wisatawan yang mengunjungi candi Buddha terbesar di dunia itu juga bisa mengunjungi kawasan sekitarnya.

“Selama ini, biasanya hanya ke Candi Borobudur, setelah itu selesai. Sekarang bisa dilihat, atas bantuan BUMN, BUMDes, dan masyarakat, kawasan wisata Borobudur sedang dikembangkan menjadi kawasan yang besar. Bukan hanya datang untuk melihat candi. Tapi juga aktivitas wisata lain di sekitarnya. Menikmati candi tanpa menyentuh,” katanya.

Lebih lanjut guru besar ilmu ekonomi Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta itu mengharapkan konsep yang diterapkan di sekitar Borobudur tersebut bisa diadopsi daerah lain. Apalagi Indonesia memang kaya akan alam, budaya, kuliner, dan kerajinan.

“Menarik kalau dicermati masyarakat sekarang, terutama anak-anak, menyukai pengalaman wisata yang baru. Misalnya memandikan kerbau, menangkap belut, ikan itu saja sekarang bisa dijual. Beda dengan dulu,” tuturnya.

Selain itu, Adiningsih mejelaskan komitmen pemerintah dalam  menyediakan segala kebutuhan guna mendukung pengembangan pariwisata. Misalnya, infrastruktur, air, dan pengelolaan sampah.

Adiningsih juga menyinggung soal kiprah BUMN yang kini aktif terlibat dalam pengembangan pariwisata. Perempuan asal Surakarta itu mencontohkan sinergi BUMN di Borobudur dan sekitarnya.

“Saat ini sedang digerakkan program 20 Balai Ekonomi Desa di 20 desa sekitar Candi Borobudur yang melibatkan BUMN,” sebutnya. 
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER