Cerita Emily Seilhamer Bikin Baju dari Bungkus Permen

Rahman Indra | CNN Indonesia
Jumat, 19 Mei 2017 11:12 WIB
Mengumpulkan kurang lebih 10.000 bungkus permen selama lima tahun, Emily lalu menjahitnya menjadi 'baju daur ulang' yang pas badan dan modis.
Mengumpulkan kurang lebih 10.000 bungkus permen selama lima tahun, Emily lalu menjahitnya menjadi 'baju daur ulang' yang pas badan dan modis. (Foto: Screenshoot via Instagram @emilyseilhamer)
Jakarta, CNN Indonesia -- Emily Seilhamer, wanita asal Pennsylvania, AS bukan desainer, tapi kreativitas adalah salah satu yang ada di kepalanya. Setelah mengumpulkan kurang lebih 10,000 bungkus permen Starburst selama lima tahun, ia lalu menjahit dan membuat mini dress yang modis dan bisa dikenakan.

Seperti dilansir dari Oddity Central, kisah Emily ini berawal dari kekasih yang kemudian jadi suaminya Malachi.

Ketika mereka di bangku perkuliahan, Malachi adalah seorang penggemar permen Starburst. Ketika pertama kali bertemu, ia memberikan Seilhamer satu pak permen tersebut dan terus membawakannya setiap kali berkencan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di satu titik, Emily lalu menyadari ia bisa melakukan sesuatu dengan bungkus permen. Ia lalu meminta Malachi agar setiap kali memakan permen, ia tidak membuang tapi menyimpan bungkusnya.

Hingga setelah memiliki sekitar 10.000 bungkus permen Starburst selama kurang lebih lima tahun, ia lalu memulai membuat sesuatu. Setiap bungkus permen disusun berdasarkan warnanya, dan menyetrikanya hingga bisa tampak rapih.

Seilhamer mengatakan dirinya menghabiskan banyak waktu untuk melipat setiap bungkus permen, dan itu ia lakukan di sela-sela belajar atau menonton televisi. Proses yang ia sebut sekaligus sebagai efek terapi.

Setiap bungkus permen kemudian disambung satu persatu hingga penuh warna dan akhirnya menjadi satu busana gaun atau mini dress penuh warna yang menarik dilihat. Sekilas jika tidak dilihat dari dekat baju ini tak kentara dibuat dari bungkus permen.

"Dalam satu baris, ada sekitar 300 bungkus permen," tutur perempuan berusia 24 tahun ini pada ABC News. Total ia menggunakan 10.000 bungkus permen untuk satu baju.

Ketika perusahaan Starburst yang produksi permen menghentikan sejumlah permen warna tertentu, ia kerap merevisi desain busananya beberapa kali. "Tapi, tak apa, saya suka dengan desain yang saya buat ini, tampak lebih baik," ungkapnya.

Baju ini selesai sebelum Malachi melamarnya. Bagaimanapun, permen Starburst telah menjadi pelekat dalam hubungan mereka. Seilhamer lalu berpikir akan mengenakan 'baju bungkus permen' kreasinya itu untuk pesta pernikahan.

[Gambas:Instagram]

Kreasi lainnya

Usai membuat baju daur ulang dari bungkus permen, Selhaimer lalu ketagihan. Ia berkreasi dengan membuat baju dari dasi pria dan wallpaper dinding dari dapur rumah neneknya.

Namun, jika dirunut lagi ke masa silam, Emily Seilhamer bukanlah yang pertama atau satu-satunya yang berkreasi dengan membuat baju dari bungkus permen atau barang bekas.

Sebelumnya pada 2011, ada Tara Frey, siswa sekolah menengah atas yang menghabiskan enam tahun menggunakan bungkus permen Starburst untuk membuat gaun yang ia kenakan di acara prom, atau kelulusan.

Berbeda dengan baju yang dibuat Seilhamer, Frey menyusun bungkus permen tabrak warna sehingga tampak lebih berwarna-warni. Ia juga memadumadankannya dengan membuat serta sepatu, tas tangan dan juga luaran. (rah)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER