Hati-hati Bikin Ulasan Negatif di TripAdvisor

Gentur Putro Jati | CNN Indonesia
Jumat, 19 Mei 2017 14:30 WIB
Seorang perempuan Inggris harus berurusan dengan hukum karena dinilai memberikan komentar bernada fitnah di TripAdvisor usai makan malam di restoran High Rocks.
Seorang perempuan Inggris harus berurusan dengan hukum karena dinilai memberikan komentar bernada fitnah di TripAdvisor usai makan malam di restoran High Rocks. (REUTERS/Mike Blake)
Jakarta, CNN Indonesia -- Sarah Gardner, seorang ibu dan perawat paruh waktu asal Inggris harus berurusan dengan hukum karena kritik yang dilontarkan kepada salah satu restoran yang pernah disinggahinya. Kritik tersebut dituliskan Gardner pada kolom komentar yang disediakan perusahaan pengulas kualitas layanan restoran dan hotel, TripAdvisor.

Express melaporkan, Gardner mengaku pernah makan malam di restoran bernama High Rocks di daerah Tunbridge Wells beberapa waktu lalu.

Di restoran bertema pernikahan tersebut, Gardner merasa diperlakukan secara kasar dan tidak profesional oleh pelayan restoran ketika hendak memesan meja untuk bersantap. Berhubung Gardner mendapatkan rekomendasi restoran tersebut dari TripAdvisor, ia kemudian menyempatkan diri membuka aplikasi tersebut kemudian memberi penilaian satu bintang di bagian komentar restoran itu sambil menuliskan 'mediocre at best'.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tidak lama setelah komentar bernada menyindir tersebut tayang, Gardner mengaku kaget karena menerima 11 lembar surat dari satu firma hukum dari London bernama Cohen Davis Solicitors.

Firma hukum itu menyatakan bakal menuntut Gardner atas nama kliennya yang merasa dirugikan, yang tidak lain adalah restoran High Rocks, tempat Gardner pernah bersantap malam.

"Materi yang Anda tuliskan atas klien kami di TripAdvisor.com merupakan bentuk fitnah dan tidak diperbolehkan secara hukum. Klien kami akan menuntut Anda karena efek negatif yang terjadi atas komentar tersebut, sekaligus meminta Anda membayar kompensasi atas kerugian yang ditimbulkan," bunyi surat itu, dikutip dari Express, Jumat (19/5).

Bukan cuma itu, firma hukum Cohen Davis juga meminta Gardner untuk menunjukkan slip tagihan makan malam yang dibayarkan, sebagai bukti bahwa Gardner memang pernah makan malam di restoran High Rocks.

"Jika Anda, tidak mematuhi perintah ini, maka Anda bisa ditahan atas perintah pengadilan dan dapat dikenakan denda," ujar pihak firma hukum.

Begitu mengetahui ancaman tersebut benar-benar serius ditujukan kepadanya, Gardner mengaku sempat panik. Namun kemudian, dia tetap berpegang pada pendiriannya bahwa dia tidak melakukan hal yang salah karena memberikan ulasan negatif terhadap restoran itu.

Ia kemudian membalas surat yang dilayangkan firma hukum dengan mengutip pernyataan mantan Menteri Kehakiman Inggris Shailesh Vara tentang definisi fitnah yang tercantum dalam Undang-Undang. Menurut Gardner, perusahaan besar tidak bisa menggertak atau membungkam warga negara karena mengkritik produk atau pelayanan yang mereka berikan.

Beberapa hari kemudian, firma hukum Cohen Davis menanggapi surat Gardner dengan sanggahan sepanjang 14 halaman.

"Kami mencatat argumen yang Anda sebut sebagai 'komentar jujur'. Namun, sekarang Anda harus membuktikannya di pengadilan," ujar kuasa hukum restoran High Rocks.

Beruntungnya Gardner, Undang-Undang Pencemaran Nama Baik tahun 2013 yang berlaku di Inggris, memerintahkan pihak penggugat-lah yang harus membuktikan bahwa mereka telah mengalami kerugian serius atas yang mereka sebut fitnah dari pihak lain.

Firma hukum Cohen Davis kemudian meminta TripAdvisor untuk menyerahkan salinan komentar Gardner atas kliennya, bersama dengan ulasan dari pelanggan yang lain. Namun, TripAdvisor sudah menghapus komentar tersebut.

Gardner tetap berkukuh pada pendiriannya bahwa dirinya tidak bersalah. Demikian halnya dengan tim pengacara restoran itu.

Kepada Mirror, firma hukum Cohen Davis menyatakan bahwa Gardner telah melakukan hal yang tidak pantas. Sekaligus meminta Mirror untuk tidak mempublikasikan tuntutan kliennya hanya dari versi pembelaan Gardner semata.

Gardner bukan satu-satunya pemberi ulasan negatif terhadap restoran High Rocks di TripAdvisor yang berurusan dengan hukum.

Satu pasangan dari Inggris juga pernah diminta menghapus komentar dan rating buruk yang diberikannya atas restoran itu, setelah mendapat ancaman dari kuasa hukum manajemen restoran.

"Kami kemudian meminta TripAdvisor menghapus komentar yang kami buat, setelah kuasa hukum High Rocks mengancam akan melayangkan gugatan hukum atas komentar kami yang disebut mereka sebagai kepalsuan," ujar salah satu pasangan kepada Mirror tanpa bersedia menyebutkan namanya.

(ard)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER