Hotel Jaringan Internasional di Makassar Menanti 'Halal'

Ardita Mustafa | CNN Indonesia
Selasa, 23 Mei 2017 19:34 WIB
Walau baru sebatas menyediakan menu halal dan fasilitas beribadah, salah satu hotel internasional di Makassar sedang bersiap menanti sertifikat halal.
Ilustrasi. Sepanjang 2016, ada 121 juta wisatawan Muslim yang melakukan perjalanan wisata di penjuru dunia. (CNNIndonesia/Tri Wahyuni)
Jakarta, CNN Indonesia -- Menjelang Ramadan tahun ini, Hotel Aston Makassar bersiap menanti sertifikasi halal yang akan dikeluarkan oleh Lembaga Pengkajian Pangan Obat-obatan dan Kosmetika MUI (LPPOM MUI).

Hotel yang berada dalam jaringan Archipelago International ini menjadi Hotel Aston pertama di Indonesia yang bakal mendapat sertifikasi halal.

Dihubungi oleh CNNIndonesia.com pada Selasa (23/5), Marketing Communication Hotel Aston Makassar, Tri Hastuti Caisari, mengatakan kalau proses sertifikasi halal sudah dilakukan sejak akhir tahun 2016.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sejak saat itu, beberapa bulan sekali pihak LPPOM MUI terus mengecek kesiapan pihak hotel terkait fasilitas dan layanan yang membuat wisatawan Muslim bisa nyaman menginap.

Dijelaskan Tri, salah satu hal yang menjadi fokus pengecekan ialah soal penyediaan makanan dan minuman.

“Semua menu harus berbahan halal, disajikan secara halal. Dengan demikian, wisatawan Muslim yang menginap tidak akan ragu lagi saat menyantapnya,” kata Tri.

Selain makanan dan minuman, keberadaan tempat dan alat beribadah, penanda kiblat dan pembatasan akses tamu di tiap lantai, Hotel Aston Makassar juga tidak lagi menyediakan minuman alkohol di kamar demi lulus sertifikasi tersebut.

Wisatawan non-Muslim yang masih ingin menikmati minuman alkohol bisa menghubungi layanan kamar atau datang ke lounge.

Masih tersedianya menu alkohol tentu saja menjadi pertanyaan, karena hotel syariah tidak akan menyediakannya, seperti yang diatur dalam Pedoman Penyelenggaraan Pariwisata Berdasarkan Prinsip Syariah Nomor 108/DSN-MUI/X/2016 dari Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia.

“Karena kami jaringan hotel internasional, kami memang belum sepenuhnya mengarah ke konsep hotel yang syariah. Kami memberi kenyamanan bagi wisatawan Muslim dalam bentuk menu halal dan fasilitas beribadah, tapi juga masih membuka pintu bagi yang non-Muslim,” ujar Tri.

[Gambas:Instagram]

"Ada hotel yang membatasi akses tamu wanita dan pria, kami tidak demikian. Namun, kami membatasi akses tamu di tiap lantai, agar keamanan terjaga karena tidak ada tamu yang bisa sembarangan keluar masuk kamar di tiap lantai," lanjutnya.

Hotel Aston Makassar mulai melirik sertifikasi halal karena juga ingin menyicipi kenikmatan dari bisnis wisata halal dunia yang mulai terasa di Indonesia.

Dalam ajang World Halal Tourism Award 2016, dua tempat menginap di Bali dan Lombok diganjar penghargaan terbaik, yaitu The Rhadana Kuta dan Novotel Lombok Resort & Villas.

“Sejak lima tahun beroperasi, kami mulai merasakan banyak wisatawan Muslim dari Asia, Timur Tengah dan Eropa yang berdatangan. Kami merasa, tidak ada salahnya memiliki sertifikasi halal. Malah yang non-Muslim dan datang bersama keluarganya merasa senang ada menu yang halal,” kata Tri.

“Sertifikasi halal juga menjadi bentuk dukungan kami terhadap perkembangan wisata halal di Makassar dan Sulawesi Selatan,” lanjutnya.

Dalam Pedoman Penyelenggaraan Pariwisata Berdasarkan Prinsip Syariah, ada tujuh ketentuan mengenai hotel syariah, yaitu: tidak boleh menyediakan fasilitas akses pornografi dan asusila, fasilitas akses hiburan pornografi dan asusila, memiliki menu halal, memiliki fasilitas beribadah, seragam karyawan sesuai syariah, memiliki prosedur syariah dan wajib menggunakan jasa lembaga keuangan syariah dalam layanannya.

Makassar Siapkan Objek Wisata Halal

Dilansir dari Antara, sebelumnya Kepala Bidang Pemasaran dan Promosi Disbudpar Sulawesi Selatan (Sulsel), Devo Khadafi, menyatakan pihaknya terus berkoordinasi dengan Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (ASITA) Sulsel dalam upaya mengembangkan dan memaksimalkan pengembangan wisata halal.

"Untuk masjid dan makam tua dari era Raja Gowa dan Tallo itu akan dijadikan objek wisata. Namun, tidak tertutup untuk mengembangan objek wisata lainnya. Itu yang harus dipertimbangkan secara matang,” kata Devo.

[Gambas:Instagram]

Dalam riset dari Mastercard-CrescentRating Global Muslim Travel Index (GMTI) 2017, Indonesia naik satu peringkat ke posisi ke-tiga dalam daftar '10 Negara Muslim dengan Destinasi Wisata Halal Terbaik’.

Dua peringkat di atas Indonesia ditempati oleh Uni Emirat Arab (posisi ke-dua) dan Malaysia (posisi pertama).

[Gambas:Instagram]

Sepanjang 2016, ada 121 juta wisatawan Muslim yang melakukan perjalanan wisata di penjuru dunia. Jumlah tersebut meningkat sebanyak 4 juta dari tahun sebelumnya.

Hingga akhir tahun lalu, wisatawan Muslim yang datang ke Indonesia berjumlah 2 juta orang, dari 11 juta wisatawan yang datang.

Banyak dari mereka yang mendatangi Jakarta, Bali, Batam, Aceh, Sumatera Barat, Yogyakarta, Jawa Timur, Riau, Sulawesi dan Lombok, yang memang ditetapkan sebagai 10 Destinasi Wisata Halal oleh Kementerian Pariwisata.

(ard)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER