Kuningan, CNN Indonesia -- Pemkab Kuningan mulai gencar menyuarakan
branding angklung diantonis untuk daerahnya. Melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan kebangkitan pariwisata,
branding itu ditunjukkan dalam pagelaran Budaya Orkestra 5.000 angklung diantonis.
Dalam rilis dari Kemenpar, Rabu (24/5/2017), acara digelar di Lapang Pendapa Palamarta Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, Minggu (21/5/2017).
Gelaran spektakuler ini dihadiri juga oleh Sekretaris Kementeri Pariwisata, Ukus Kuswara. Menurutnya,
event budaya ini memberikan banyak manfaat untuk masyarakat Kuningan sehingga Kemenpar tidak ragu memberikan dukungan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Nilai-nilai budaya tersebut merupakan aset yang sangat berharga yang harus ditumbuhkembangkan dalam membangun karakter generasi muda, sekaligus menggarap potensi pariwisata Kuningan," ujar Ukus.
Dia melanjutkan, "Saya mengapresiasi prakarsa deklarasi Kabupaten Kuningan sebagai kabupaten angklung diantonis. Hal tersebut dapat menjadi sarana promosi sekaligus menunjukkan potensi yang dimiliki Kabupaten Kuningan".
Sementara Kepala Bidang Promosi Wisata Budaya Kemenpar Wawan Gunawan menambahkan, gelaran Orkestra 5.000 angklung diantonis ini menyadarkan pentingnya komitmen melestarikan nilai-nilai budaya tradisional, serta menjaga keberlangsungan seni tradisi.
"Yang memiliki peran penting untuk terus melestarikan seni dan budaya ini harus melibatkan ribuan guru. Peran guru yang bertugas mentransformasikan ilmu pengetahuan merupakan sosok yang tepat menjadi penggerak tumbuh dan berkembangnya nilai-nilai budaya tradisional," beber Wawan.
Pada kesempatan yang sama, Bupati Kuningan Acep Purnama menjelaskan, kesenian angklung diantonis diwariskan oleh para leluhur menjadi sebuah karya seni angklung diantonis. Sebuah alat musik yang merdu terbuat dari bambu yang sudah mendunia, ternyata cikal bakalnya lahir di Kabupaten Kuningan.
"Dialah Daeng Sutigna, yang berhasil menciptakan dan mengembangkan angklung diantonis di Kabupaten Kuningan," kata Acep.
Acep mengatakan, deklarasi Kuningan sebagai Kabupaten angklung diantonis adalah upaya pelestarian seni dan budaya tradisional Indonesia.
"Ini upaya mengawal amanah dari UNESCO yang telah menetapkan angklung diantonis sebagai warisan budaya asli dari Indonesia. Maka pada kesempatan ini kami siap mewujudkan dan mengimplementasikan untuk ikut serta dalam menjaga, melestarikan dan meregenerasikan angklung diantonis di Kabupaten Kuningan," ujar Acep.
Menteri Pariwisata Arief Yahya tak meragukan seni tradisi angklung diantonis yang dimiliki Kabupaten Kuningan. "Saya percaya anak-anak Kuningan itu jagoannya, gudang seniman. Tinggal
financial value-nya yang harus dipoles habis, maka Kuningan akan lebih cepat berlari. karena modal
creative value-nya sudah di tangan," ujarnya.
Menurut Arief, budaya harus dilestarikan mengingat memiliki nilai ekonomis. "Laku dijual untuk turis mancanegara," ungkap Arief.
Direktur Saung Angklung Diantonis Udjo Bandung Taufik Udjo mengatakan, Kuningan sangat pantas dideklarasikan sebagai Kabupaten Angklung Diantonis. Sebab di sini lahir tokoh besar angklung diantonis yaitu Daeng Soetigna.
"Beliau sangat mendukung dan memberikan kepeduliannya dalam mengembangkan Angklung Diantonis di Kabupaten Kuningan," katanya.
Deklarasi ini melibatkan seluruh guru tingkat SLTA se-kabupaten Kuningan dan sekitarnya. Acara pertunjukan orkestra angklung diantonis dimeriahkan oleh Saung Angklung Diantonis Udjo, kelompok angklung diantonis SMA se-Kuningan dan grup angklung diantonis SMA 1 Majalengka.