'Ngabuburit' Menjelajah Perkebunan Kopi di Kaki Gunung Kelud

Gentur Putro Jati | CNN Indonesia
Senin, 29 Mei 2017 10:43 WIB
Kawasan wisata di kaki lereng Gunung Kelud memiliki perkebunan kopi seluas 300 ribu hektare yang bisa ditelusuri dengan menggunakan mobil offroad.
Kawasan wisata yang terletak di kaki lereng Gunung Kelud itu memiliki daerah perkebunan kopi seluas 300 ribu hektare yang bisa ditelusuri dengan menggunakan mobil offroad. (ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani)
Jakarta, CNN Indonesia -- Bulan ramadan selalu identik dengan kegiatan ngabuburit, alias menghabiskan waktu sore sambil menunggu azan magrib sebagai pertanda waktunya berbuka puasa.

Jika bosan dengan kegiatan ngabuburit yang tidak jauh dari pusat perbelanjaan atau alun-alun di kota tempat tinggal, ada baiknya merasakan ngabuburit di Dusun Karanganyar, Desa Modangan, Kecamatan Nglegok, Blitar di Jawa Timur.

Kawasan wisata yang terletak di kaki lereng Gunung Kelud itu memiliki daerah perkebunan kopi seluas 300 ribu hektare yang bisa ditelusuri dengan menggunakan mobil offroad.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Eko, salah seorang petugas wahana antimainstream 'Cross Country 4x4 De' Karanganyar menuturkan, ia bersama beberapa orang rekannya merintis wisata offroad perkebunan dengan menggandeng PT Harta Mulia, perusahaan pengelola perkebunan kopi yang digunakannya sebagai perlintasan.

"Objek wisata ini masih akan terus dikembangkan sehingga pengunjung mendapat banyak opsi berwisata adrenalin, termasuk kemungkinan membuka jalur offroad hingga puncak Gunung Kelud," kata Eko, dikutip dari Antara, Senin (29/5).

Di titik pemberangkatan, para pengunjung bisa menikmati hidangan di Rumah Loji, sebuah kafe dengan konsep kolonial, berkeliling di museum pusaka, museum purnabakti, rumah joglo hingga pabrik pengolahan biji kopi milik PT Harta Mulia.

Kawasan tersebut juga sangat cocok untuk melakukan swafoto, serta dilengkapi dengan arena outbond permainan anak, taman bunga, wisata petik kopi, durian hingga area untuk komunitas pecinta anjing dan sebagainya.

Keseruan membelah perkebunan kopi di antara bukit yang terjal dilakukan menggunakan mobil offroad jenis jeep produksi era Perang Dunia II. Hingga akhirnya perjalanan para pengunjung tiba di pos peristirahatan sumber air Karanganyar yang sangat jernih.

Eko menuturkan, wisata offroad ditawarkan dengan paket harga murah kepada pengunjung yang berminat. Mulai Rp100 ribu per kendaraan untuk jarak tempuh sekitar dua kilometer yang memakan waktu hampir satu jam. Serta Rp300 ribu untuk trek panjang dengan panjang rute sekitar tujuh kilometer.

"Karena masih tahap pengenalan, kami ingin mengedukasi pengunjung untuk mencintai olahraga offroad sekaligus menikmati pemandangan alam di perkebunan Karanganyar yang masih asri," katanya.

Lokasi Cross Country 4x4 De' Karanganyar tidak jauh dari pusat kota Blitar, hanya sekitar 10 kilometer menuju arah Gunung Kelud di sisi Utara kota. Lokasi tersebut bisa dicapai dengan waktu tempuh hanya 15-20 menit dengan menggunakan mobil atau sepeda motor. (gen)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER