Kenali PMS Sebelum Masa Menstruasi

Gloria Safira Taylor | CNN Indonesia
Selasa, 30 Mei 2017 13:57 WIB
Pengaruh PMS akan membuat seseorang menjadi depresi, cepat marah, mudah menangis, gelisah, tidak fokus, insomnia dan lebih sering menyendiri.
Pengaruh PMS akan membuat seseorang menjadi depresi, cepat marah, mudah menangis, gelisah, tidak fokus, insomnia dan lebih sering menyendiri. (Foto: Thinkstock/Dolgachov)
Jakarta, CNN Indonesia -- Setiap perempuan mungkin pernah merasa sangat buruk ketika menjelang menstruasi. Tak urung banyak yang mencemooh mereka dengan sebutan monster atau menyebut untuk tidak mengganggu mereka sama sekali.

Sebenarnya, hal itulah yang disebut dengan sindrom pra menstruasi (PMS). Perempuan yang sedang PMS biasanya akan mengalami gejala fisik dan psikologis yang berdampak pada emosi mereka.

Spesialis Kebidanan dan Kandungan, Riyan Hari Kurniawan mengatakan, PMS terjadi karena adanya peningkatan hormon pada perempuan yang disebut hormon estrogen.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Hormon tersebut dinilai sebagai hormon yang penting untuk perkembangan seksual dan reproduksi. Hormon yang diproduksi oleh sel telur itu berperan dalam masa pubertas seseorang seperti pertumbuhan payudara, rambut kemaluan dan ketiak. Namun, hormon itu juga berfungsi untuk mengendalikan pertumbuhan lapisan rahim selama awal siklus menstruasi.

"Peningkatan hormon estrogen ini membuat seseorang alami gejala PMS seperti payudara tegang dan selalu merasa kurang nyaman dalam beraktivitas," ujarnya kepada CNNIndonesia.com, pada Rabu (30/5).

Riyan mengatakan, normalnya seseorang mengalami PMS selama dua sampai tiga hari menjelang menstruasi. "Tetapi nanti seiring dia mengalami haid maka hormon estrogen itu akan turun," tuturnya.

Pengaruh PMS secara psikis, biasanya akan membuat seseorang menjadi depresi, cepat marah dan meledak-ledak, mudah menangis, gelisah, tidak fokus, insomnia dan lebih sering menyendiri atau menarik diri dari lingkungan.

Sedangkan pengaruh PMS secara fisik akan membuat seseorang memiliki nafsu makan yang meningkat, berat badan bertambah, sakit kepala, tangan dan kaki yang membengkak, nyeri, cepat lelah dan perut yang sakit.


Tidak hanya terjadi sebelum masa menstruasi, Riyan mengatakan, PMS pun dapat dialami setelah menstruasi itu terjadi. Meski demikian, tidak semua perempuan akan mengalami PMS.

Tidak sedikit juga perempuan yang merasa terganggu dengan PMS. Biasanya, hal itu berpengaruh ebsar pada kehidupan pribadi dan hubungan dengan orang-orang di sekeliling mereka.

Riyan mengatakan, terdapat sejumlah hal yang dapat dilakukan untuk menikmati PMS yang sedang terjadi. Seseorang dapat menikmatinya dengan melakukan terapi relaksasi seperti menarik napas, meditasi dan yoga. Bahkan, terapi seperti pijat pun dapat membantu seseorang untuk lebih santai melewati PMS.

Untuk mengurangi PMS, seseorang pun dapat melakukan diet seperti membatasi konsumsi garam, gula, lemak, kafein, alkohol dan rokok. Hal itu dapat dilakukan dengan meningkatkan konsumsi sayuran hijau, vitamin B dan olahraga teratur. (rah)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER