Jakarta, CNN Indonesia -- Menjadi wiraswastawan yang mandiri tanpa perlu bekerja kepada orang lain membebaskan pelakunya dari jam kerja yang mengikat.
Namun meskipun mencari sesuap nasi bisa dilakukan secara fleksibel, bukan berarti seorang wiraswastawan tidak perlu liburan. Apalagi jika bisnis yang dirintisnya dijalankan dengan menyita banyak waktu dan tenaga.
K.C. Agu, kolumnis di
Entrepreneur menuturkan setidaknya ada enam alasan mengapa wiraswastawan juga perlu berhenti sejenak dari kegiatan bisnisnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. MenyehatkanMenjadi seorang wiraswastawan sama saja dengan menggantungkan periuk rumah tangga ke tangan diri sendiri. Sukses atau tidaknya bisnis yang dijalankan, bergantung pada kerja keras pelakunya. Oleh karena itu tidak heran jika wiraswastawan juga bisa stres sampai depresi.
 Menyaksikan matahari terbenam di tepi pantai merupakan pereda stres yang mujarab. (CNN Indonesia/Resty Armenia) |
Suatu perjalanan yang dilakukan untuk keperluan bisnis atau berwisata sangat membantu mengurangi stres. Karena dengan bepergian, maka rutinitas pekerjaan maupun bisnis bisa dilupakan. Hal ini jelas akan memperbaiki kondisi mental dan psikologi yang sedang tertekan.
2. Memberi inspirasiInspirasi bisa muncul dari mana saja, namun terkadang ide cemerlang tidak muncul jika kita terjebak pada rutinitas kerja. Dengan berlibur, otak manusia akan menjadi lebih segar karena bisa melihat banyak hal dan orang-orang baru yang inspiratif bagi pengembangan bisnis wiraswastawan.
3. Melatih kemampuan berkomunikasiLiburan memaksa kita untuk berinteraksi dengan pelayan hotel, penjaga pintu kawasan wisata, sopir taksi, pelayan restoran, pramugari, dan orang-orang lain yang terkait dengan kegiatan tersebut. Intonasi bicara, gerak tubuh, dan mimik muka yang kita tampilkan ketika berinteraksi dengan orang lain mau tidak mau membuat kita berlatih berkomunikasi.
 Dua orang wisatawan asing tengah meminta petunjuk jalan kepada seorang petugas keamanan di Jakarta. (CNN Indonesia/Safir Makki) |
Terlebih jika lokasi liburan yang dipilih berada di luar negeri, sehingga mau tidak mau melatih kita berkomunikasi dengan bahasa asing yang sarat akan muatan budaya dan tata krama di negara tersebut. Tanpa disadari, kemampuan kita untuk melakukan hal tersebut sangat berguna untuk menciptakan pola komunikasi yang efektif dengan para karyawan, investor, mitra bisnis, dan pelanggan.
4. Mengajarkan untuk menghargai orang lainMayoritas wiraswastawan lebih suka mengerjakan segala sesuatunya sendiri. Namun dengan berlibur dalam satu kelompok orang atau bersama keluarga, mengajarkan untuk menghargai orang lain.
Ketika kita melakukan sesuatu hal sebagai sebuah grup, tentu kita belajar bertoleransi sampai bergantung kepada orang lain demi kebaikan bersama.
5. Memperluas jaringan bisnisSelama menghabiskan waktu liburan, sangat dianjurkan untuk berkenalan dengan banyak orang. Sebab bukan tidak mungkin orang-orang yang kita temui memberikan inovasi baru yang bisa diterapkan dalam bisnis kita. Mereka bahkan bisa menjadi mitra ketika kita memutuskan untuk melebarkan sayap bisnis ke daerah tempat kita berlibur.
6. Memberi waktu lebih untuk berpikirSebagai seorang wiraswastawan, seringkali kita dihadapkan pada keharusan membuat satu keputusan bisnis yang penting. Dengan berlibur, maka kita memiliki banyak waktu untuk mengevaluasi kembali strategi bisnis yang kita buat. Entah itu di atas gunung, sambil memancing, atau berjemur di tepi pantai.