Nusa Dua, CNN Indonesia -- Acara Bali Fantastic Holiday yang digelar di Bali Nasional Golf Club, Nusa Dua, pada 29 Mei hingga 1 Juni, berakhir memuaskan. Acara
famtrip golf ini diikuti 15
travel agent dan beberapa instruktur golf dari Korea Selatan.
Presiden Direktur Bali Fantastic Holiday Baromeus Gosal mengatakan, potensi wisata golf di Indonesia sangat besar, destinasi dan fasilitasnya jauh di atas negara-negara di ASEAN. Hanya saja, menurutnya promosi harus digencarkan agar tidak kalah terkenal dari negara tetangga.
"Untuk nama kita masih kalah dengan negara-negara sekitar, tapi untuk destinasi dan fasilitasnya kita unggul, ditambah di Indonesia bisa main kapan saja tidak terhalang musim. Karena itu kami bersama lima lapangan golf bekerja sama melakukan
sales mission ke berbagai negara di dunia. Saat ini gilirannya Korea Selatan," ujar Bosal, Kamis (1/6/2017).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adapun lima lapangan golf yang dipromosikan aadalah Bali Nasional Golf Club, Handara Golf & Resort, Bukit Pandawa Golf, Bali Nirwana Golf, dan New Kuta Golf.
Bosal mengaku, pegolf-pegolf dunia sengaja diajak bermain golf di Bali. "Pertama kita ajak ke Bali dulu karena mudah. Nanti kita akan perkenalkan juga destinasi-destinasi golf yang ada di Indonesia. Karena di Indonesia ini ada banyak sekali lapangan golf yang bagus-bagus dan termasuk murah," ungkap Bosal.
Dalam setahun ini, Bosal mengungkapkan, pihaknya telah mengadakan delapan kali
famtrip yang mendatangkan pegolf dari Australia, China, India, Jepang dan beberapa negara Eropa. Khusus Korsel, menurut Bosal adalah pasar wisman golf yang sangat besar saat ini.
"Korsel saat ini merupakan yang terbesar kedua di Asia pemain golfnya, ada 3,5 juta pegolf. Jepang ada 7 juta pegolf, China 3 juta pegolf dan negara-negara Asia lainnya masih lebih sedikit jauh di bawah Korsel," papar Bosal.
Deputi Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Kemenpar Esthy Reko Astuti mengatakan, kegiatan ini merupakan salah satu bentuk upaya dalam promosi pariwisata Indonesia, khususnya wisata golf. Apalagi dengan mengundang travel agent yang bisa mendatangkan wisatawan golf asal Korea.
"Langkah ini merupakan strategi promosi pariwisata untuk mempromosikan wisata golf. Apalagi Indonesia memiliki banyak lapangan golf bertaraf internasional yang tersebar di berbagai wilayah, sehingga Indonesia potensial menjadi destinasi wisata golf dunia," kata Esthy.
Esthy juga memaparkan, jika Industri pariwisata golf semakin tahun semakin berkembang. Bahkan Pulau Bali namanya makin berkibar lantaran destinasi golfnya terbaik di Asia. Infrastruktur di Pulau Bali sudah sangat sempurna untuk menjadi destinasi internasional terbaik di Asia.
“Dalam kurun waktu 5 tahun, Pulau Bali memiliki hampir keseluruhan aspek dari destinasi favorit yang sempurna. Bali juga selama ini dikenal sebagai lokasi wisata golf dengan lapangan berstandar internasional sekaligus posisi yang amat strategis dari sisi dukungan kemudahan bisnis," lanjut dia.
"Upaya ini sekaligus untuk mempromosikan Bali sebagai destinasi wisata yang aman, menarik, dan berpotensi khususnya untuk wisata golf,” ujar Esthy.
Kepala Bidang Promosi Perjalanan Insentif Kemenpar Hendri Karnoza menambahkan, sasaran dari
famtrip ini adalah musim liburan di Korsel. Diharapkan para professional bisa mengajak rekannya bermain golf di Indonesia saat liburan.
"Peserta
famtrip ini bakal mendatangkan sekitar 400 orang untuk bermain golf di Indonesia. Mungkin yang disasar masih Bali, tapi kami akan berusaha mempromosikan destinasi-destinasi golf lainnya yang ada di Indonesia pada mereka," ujar Hendri.
Dalam
event ini, lanjut Hendri, salah satunya adalah target untuk kerja sama dengan Korea, yaitu kerja sama dengan Golf Academy dan Summer Winter Camp yang merupakan memanfaatkan iklim yang ada di Indonesia.
"Karena itu yang dihadirkan dalam
famtrip salah satunya
golf instructor dari Hanyang Golf University Korea. Dian Kelly dari Indonesia sebagai praktisi dan golf amatir telah menjalin kerja sama serta Daniel Koo dari Korea sebagai konsultan dan fasilitator Indonesia-Korea," tambah Hendri.
Hendri optimistis bakal banyak pegolf-pegolf asal Korsel dan negara lain datang bermain di Indonesia setelah promosi secara gencar dilakukan. Apalagi, sebentar lagi ada
direct flight dari dua maskapai penerbangan Korsel ke Indonesia yaitu Korean Air dan Jin Air.
"Setelah direct flight itu terealisasi, akan berbondong-bondong pemain golf asal Korsel itu datang main di sini," tukas Hendri.
Wisata golf mulai dikembangkan oleh Kemenpar untuk pasar pariwisata di Indoensia. Hal itu setelah sukses menggelar kegiatan promosi golf Indonesia dengan Sales Mission Golf di Asia Timur tahap ke-2 di Seoul, Korea Selatan pada 24 Mei 2017 lalu.
Menpar Arief Yahya mengatakan Indonesia itu surganya para pegolf. Lapangannya bagus, kelasnya pun sudah berstandar dunia. Yang lebih penting, pegolf bisa main sepanjang tahun, karena lapangan golf di Indonesia tidak banyak terpengaruh oleh musim.
“Modal atraksi wisata golf di Indonesia juga sudah sangat kuat dan berkelas. Lapangannya lebih keren daripada yang ada di Bangkok, Thailand sekalipun. Saya kira, meskipun bagi masyarakat Indonesia green fee untuk bermain golf bagi kita mahal, tapi buat standar uang mereka, tergolong murah sekali. Inilah yang membuat kita dorong
sport tourism golf ke Indonesia,” kata Menpar Arief Yahya.
Golf menurut dia, olahraga yang pasarnya adalah komunitas. Mereka Komunitas golf ini hobinya mencoba langan satu dengan lainnya, dan memperbincangkan dari mulut ke mulut. Penasaran itu diawali dari sini.
(odh/odh)