Jakarta, CNN Indonesia -- Kabupaten Sumenep di Provinsi Jawa Timur juga memiliki destinasi wisata bahari yang menjadi daya tarik wisatawan mancanegara (wisman). Hingga akhir Mei, perairan Kabupaten Sumenep sudah disinggahi lima kapal pesiar.
Pemerintah setempat pun semakin bergairah untuk meningkatkan kunjungan wisata dari sisi destinasi bahari untuk Visit Sumenep 2018.
"Bagus, kembangkan sebagai destinasi bahari! Jika CEO Commitment-nya serius, bupatinya serius, 50% sukses sudah di tangan," kata Menteri Pariwisata Arief Yahya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ada dua poin utama dari CEO Commitment. Pertama, menempatkan orang terhebat sebagai Kadispar. Kedua, alokasikan
budget atau anggaran untuk membangun destinasi wisata.
"Jangan lupa terus mengajari masyarakatnya dengan
hospitality yang kuat," tutur Arief Yahya.
Arief mencontohkan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas yang berkomitmen membangun daerahnya dengan visi pariwisata. Selain itu, ada juga Gubernur Sulut Olly Dondokambey yang serius membangun daerahnya dengan sentuhan pariwisata. Keduanya maju karena menjadi destinasi yang serius.
Kabupaten Sumenep sendiri memiliki potensi untuk membangun daerahnya melalui sentuhan pariwisata. Pada Senin (29/5/2017) lalu, kapal pesiar jenis tiang tinggi (
tall ship) bernama Star Clipper membawa 104 wisman dari berbagai negara.
Ini merupakan kedatangan kedua Star Clipper setelah pada 16 Mei 2017 lalu Star Clipper singgah dengan membawa ratusan wisman dari berbagai negara. Kali ini, Star Clipper membawa wisman itu ke Pantai Sembilan, Kecamatan Gili Genting. Sebagian lagi menuju kota Sumenep.
Berdasarkan data penumpang (
passenger Manifest) yang dimiliki port agent, jumlah 104 wisman itu berasal Australia 6 orang, Austria 6 orang, Jerman 38 orang, Spanyol sejumlah 2 orang, Finlandia sejumlah 2 orang, Inggris 20 orang, Indonesia 1 orang, Italia 2 orang, Belanda 1 orang, Selandia Baru 1 orang, dan Amerika Serikat 16 orang.
Adapun rangkaian kegiatan yang mereka lakukan selama berada di Kabupaten Sumenep, yakni 30 orang dari total penumpang mengunjungi komplek Keraton Sumenep yang baru saja ditetapkan sebagai situs cagar budaya Kabupaten.
Rombongan tamu langsung disambut hangat Kadisparbudpora Sufiyanto dengan pengalungan syal batik khas Sumenep di pendopo kabupaten. Di sana para tamu menikmati keindahan arsitektur keraton dan semua koleksi milik museum.
Setelah dari Museum Keraton Sumenep, rombongan tamu berjalan kaki menuju Masjid Jamik Sumenep melewati Taman Adipura sembari menikmati pemandangan sekitar.
Saat berada di Masjid Jamik, para tamu menggunakan kain penutup aurat (samper dan kerudung) yang disediakan. Mereka antusias saat dibantu memakai kain penutup bermotif khas dan sama sekali tidak merasa keberatan. Hal itu karena mereka ingin menghormati budaya umat Islam yang sangat kuat di Kabupaten Sumenep.
Dari Masjid Jamik, rombongan langsung menuju komplek pemakaman raja Sumenep (Asta Tinggi). Setelah puas menikmati wisata sejarah di Kabupaten Sumenep, 30 orang itu menuju ke Pantai Sembilan, Kecamatan Gili Genting menyusul rombongan lain yang sudah lebih dulu berada di sana.
‘’Singgahnya kapal pesiar jenis tiang tinggi Star Clipper ini merupakan bagian dari 12 jadwal kunjungan kapal pesiar selama setahun ini di Sumenep. Kapal yang tiba itu merupakan jadwal ke-5, jadi masih ada tujuh kapal pesiar lagi yang akan datang membawa wisman ke Sumenep,’’ Kata Kabag Humas Pemkab Sumenep Abdul Kadir.
Kadir mengakui Sumenep makin dilirik para wisman dalam dua tahun terakhir ini. Mereka begitu tertarik dengan budayanya yang masih kental dengan adat ketimurannya, serta peninggalan sejarah masa lalu yang masih terpelihara dengan baik. Seperti Asta Tinggi.