Tabanan, CNN Indonesia -- Setiap daerah di Pulau Dewata memastikan akan memberikan sajian budaya dan kesenian terbaiknya dalam Pesta Kesenian Bali (PKB) 2017. Salah satu daerah itu yakni Kabupaten Tabanan.
Kabupaten Tabanan akan memutar film lewat bioskop keliling (Bioling) dari Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur di PKB 2017 yang akan berlangsung pada 10 Juni hingga 8 Juli 2017x .
Ketua Panitia PKB Tabanan I Wayan Muder menjelaskan, pihaknya tidak hanya menyiapkan 20 kesenian yang siap dipentaskan, tetapi juga akan melakukan pemutaran film yang dipusatkan di halaman parkir Gedung Kesenian I Ketut Mario. Diakuinya, ide pemutaran film datang secara mendadak.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Kami mencoba memberikan pilihan hiburan kepada masyarakat untuk bermalam minggu. Pada tahun 90-an di Tabanan pernah berdiri bioskop. Namun sekarang sudah tidak ada lagi. Hal itu yang menjadi ide serta untuk mengobati rasa rindu masyarakat Tabanan dan menjadi hiburan bagi wisatawan yang datang,” ujar Muder, Minggu (4/6/2017).
“Akhirnya kami bersurat melalui DPK Peradah Tabanan dan bersedia memberikan dukungan untuk acara ini sehingga film dapat diputar," ungkapnya.
Kepala Sub Bagian Tata Usaha BPNB Bali I Wayan Suca Sumadi menilai, pemutaran film di acara PKB Tabanan akan jadi hal yang menarik. Oleh karenanya harus dipromosikan dari jauh-jauh hari agar masyarakat mendapatkan informasi seputar jadwal film yang akan diputar.
“Panitia harus masif melakukan penyebaran informasi acara agar pemutaran film bisa dinikmati masyarakat luas,” ujarnya.
Rata-rata film yang diputar merupakan film bertema sejarah. Meskipun begitu, bioskop keliling BPNB Bali memiliki ratusan judul film yang siap diputar sesuai keinginan masyarakat. Film itu rata-rata bertema pendidikan, sejarah, dan beberapa film pendek lainnya.
“Masyarakat Tabanan suka film sejarah, bila masyarakat ingin memutar film, bisa langsung bersurat ke kantor BPNB Bali secara gratis. Dan tidak perlu ke Denpasar, untuk bisa menonton film bersama keluarga,” ujar Suca.
Di lain sisi, Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Esthy Reko Astuti mengatakan, ide pemutaran bioskop keliling sangatlah unik dan menarik. Ide ini bisa menjangkau wisatawan dan masyarakat, serta menjadi alternatif hiburan bagi warga setempat.
“Pementasan bioskop keliling merupakan tradisi unik dan menarik, bahkan sudah jarang dijumpai. Ini penting agar wisatawan nusantara maupun mancanegara tahu kekayaan masing-masing kabupaten kota,” ujar Esthy.
Pemutaran film bioskop keliling yang berkaitan dengan film nasional ini, sangat tepat diputar di event PKB 2017. Karena pariwisata dan film merupakan bagian dari ekonomi kreatif Indonesia yang tidak bisa dipisahkan.
"Film itu luar biasa, media yang colourful, kami harapkan film dan pariwisata sangat dekat. Film sebagai media yang mempunyai multiplier effect. Film juga bisa mempromosikan keindahan alam Indonesia," sambung Esthy.