Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) tanggap mempersiapkan
homestay di tujuh taman nasional. Dukungan juga makin komplet dengan bergabungnya United Nations Development Programme (UNDP) yang ikut memberikan bantuan teknis untuk membangun
homestay.
Sebagai langkah awal UNDP akan membangun
homestay di wilayah Taman Nasional Wakatobi, sebagai upaya mendukung konservasi laut.
“Nantinya
homestay dikelola masyarakat setempat, sehingga pertumbuhan ekonomi masyarakat setempat bisa terbantu. Mereka akan menjadi penjaga kelestarian seluruh taman nasional karena itulah harta yang paling berharga yakni taman nasional itu sendiri, taman yang dilihat wisatawan,” ujar Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar dalam rilis yang diterima, Senin (5/6/2017).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Siti menyampaikan hal tersebut saat peluncuran buku The Mangnificent Seven: Indonesia Marine National Park di Restoran Tugu Kunstkring Paleis, Jakarta. Dalam kesempatan itu juga Siti mengatakan Wakatobi sudah mempunyai atraksi kelas dunia sehingga program
homestay yang digagas Kemenpar sangat tepat.
Diharapkan hal itu bisa diarahkan untuk mengurangi pencemaran limbah di sana. “Kami dukung pengembangan
homestay. Itu sekaligus mendukung konservasi di laut. Tapi jumlahnya tetap harus dibatasi sehingga tidak
overload dan menggangu ekosistem dan pencemaran limbah di sana,” ucapnya.
Sementara itu Menteri Pariwisata Arief Yahya menyambut gembira dukungan KLHK untuk pengembangan
homestay di seluruh taman nasional. Menurut Arief,
homestay di Wakatobi akan sangat berguna untuk menjaring 500 ribu wisatawan mancanegara pada 2019.
“Jadi kita akan membangun
homestay, pemiliknya siapa? Masyarakat setempat jawabannya. Kita harapkan taman-taman nasional kita, baik di darat maupun di laut, bisa menyejahterakan masyarakat melalui pariwisata, tidak dengan merusak dan merambah hutan,” ucap Arief.
Untuk mencapai target tersebut, Kemenpar akan membangun
community base tourism. “Maka di sana bangun
homestay-nya, kuliner-kuliner masyarakat masuk dulu sehingga cara yang paling mudah menyakinkan orang dengan membangun
community base-nya itu. Sebab prinsipnya pariwisata itu menyejahterakan,” katanya.
Apalagi Arief mengatakan Wakatobi merupakan satu dari 10 destinasi utama pariwisata Indonesia yang menarik perhatian wisatawan mancanegara maupun domestik.
Oleh karena itu, perlu diperkuat unsur amenitasnya. "
Homestay itu dikelola secara korporasi, bukan cara koperasi.
Homestay ini dijalankan dengan mesin baru, model bisnis baru, berbasis pada digital yang saya sebut
digital sharing economy," tutur dia.
Arief menyebut selanjutnya KLHK tidak hanya memberikan izin pembangunan
homestay bagi masyarakat. Bahkan juga menyiapkan skema khusus pinjaman kepada masyarakat yang selama ini juga sudah berjalan.
“Ini akan semakin keren!” tandas Arief.