Jakarta, CNN Indonesia -- Generasi milenial terkenal suka bertualang dan tidak segan melakukan eksplorasi atas hal baru yang mereka kerjakan. Demikian halnya ketika melakukan perjalanan bisnis untuk mewakili perusahaan tempatnya bekerja.
Banyak eksekutif muda masa kini yang menemukan cara baru menggabungkan perjalanan bisnis dengan kebutuhan untuk menjelajah objek wisata baru di daerah yang mereka kunjungi. Semangat itulah yang membuat kalimat '
bleisure', penggabungan dari business dan leisure muncul.
Mengutip Chase Marriott Rewards Premier Business Credit Card Survey yang dilansir
Forbes, sebanyak 78 persen generasi milenial yang menjadi responden mengatakan selalu berupaya mencari cara menikmati waktu liburan saat ditugasi kantornya melakukan perjalanan dinas ke luar kota.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ada 60 persen responden mengatakan dengan tetap mencuri waktu untuk kepuasan dirinya sendiri, mereka bisa berpikir lebih luas atas pekerjaan yang diembannya di luar kota tersebut.
Berkembangnya tren
bleisure saat ini karena generasi milenial memiliki banyak waktu untuk dihabiskan sendiri. Mereka dengan sengaja menunda pernikahan atau menunda memiliki anak, yang membuat kewajibannya untuk cepat pulang ke rumah setelah melakukan perjalanan bisnis menjadi menipis. Tidak jarang banyak di antara eksekutif milenial memperpanjang waktu kunjungannya ke suatu daerah demi mencari objek wisata baru, tentu setelah urusan pekerjaannya selesai.
"Mereka adalah wisatawan bisnis modern yang mampu menciptakan keseimbangan antara pekerjaan dengan liburan. Bahkan ada yang membawa keluarganya saat melakukan perjalanan bisnis," kata Evan Konwiser, Vice President Digital Traveler di American Express Global Business Travel, dikutip Kamis (8/6).
Konwiser mengungkapkan, sudah banyak perusahaan yang merasakan manfaat peningkatan produktivitas karyawan yang diizinkan berwisata sambil melakukan perjalanan dinas. Bahkan 57 persen perusahaan yang menjadi klien American Express Global Business Travel mengakomodir permintaan karyawannya untuk memperpanjang perjalanan bisnis sambil berlibur.
Bahkan riset yang dilakukan Booking.com menemukan 30 persen responden bersedia menerima pekerjaan dengan gaji lebih kecil dari standar industri yang berlaku, asalkan sering diberi tugas melakukan perjalanan bisnis untuk kantornya.
Dengan demikian, sudah waktunya manajemen atau pemilik perusahaan memberikan fleksibilitas bagi karyawannya untuk menemukan keseimbangan antara pekerjaan dengan kebutuhan liburan.
Karena karyawan yang bisa melakukan
bleisure terbukti bisa memberi nilai tambah bagi tugas yang diembannya ketika pulang dari luar kota. Mereka juga menjadi lebih loyal terhadap perusahaan karena bahagia dengan pekerjaan yang dilakukannya.