Padang, CNN Indonesia -- Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) menggelar rapat koordinasi (rakor) untuk memastikan jadwal acara Tour de Singkarak (TdS) 2017. Sekadar informasi, TdS merupakan event sport tourism yang sudah diselenggarakan sembilan kali dengan total hadiah Rp 2,3 miliar.
“Dari hasil rakor itu ditetapkan event balap sepeda internasional ini sudah confirmed pada 10-18 Oktober 2017,” ungkap Kepala Dinas Pariwisata Sumbar, Oni Yulvian.
Rakor itu dihadiri 18 kepala dinas pariwisata kabupaten atau kota se-Provinsi Sumatera Barat kecuali Kepulauan Mentawai. Dari pihak Kementerian Pariwisata (Kemenpar) diwakili oleh Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara, Esthy Reko Astuti, Kepala Bidang Promosi Wisata Buatan, Ni Putu G Gayatri, dan Union Cycliste Internationale (UCI) Commissaire, Jamaludin Mahmood.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Oni menambahkan, dari rakor yang digelar di Hotel Pangeran Beach, Padang, itu diputuskan TdS akan berlangsung dalam sembilan etape dengan price money Rp 2,3 miliar.
"Price money kemungkinan akan bertambah hingga Rp 2,5 miliar dan akan segera sampaikan hasil kesepakatan ini pada UCI melalui Ikatan Sport Sepeda Indonesia," kata Oni.
Di lain sisi, Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Kemenpar, Esthy Reko Astuti mengatakan, event sport tourism bertaraf internasional TdS akan mampu memberikan direct impact dan media value yang tinggi. TdS merupakan ajang untuk mempromosikan minat khusus seperti wisata olahraga rekreasi yang digelar di tempat menarik sebagai destinasi wisata.
"Selama seminggu pembalap akan melintasi bukit, hutan serta pantai yang indah. Destinasi dengan fasilitas yang memadai ini diharapkan meningkatkan kualitas wisatawan yang berkunjung ke Sumatera Barat," kata Esthy.
Kabupaten Tanah Datar ditetapkan menjadi lokasi start dan Kota Bukittinggi sebagai lokasi finish. Dipilihnya dua daerah ini karena sudah memenuhi persyaratan khusus.
"Opening Ceremony TdS akan berlangsung pada 9 Oktober 2017 mendatang. Lokasi grand opening dan grand start tahun ini, yaitu Kabupaten Tanah Datar. Sedangkan host grand finish, yaitu Kota Bukittinggi. Lokasi start dan finish ini memang harus memiliki persyaratan khusus, terutama ketersediaan penginapan yang sesuai standar," terangnya
Menteri Pariwisata Arief Yahya mengapresiasi gelaran TdS. Selanjutnya Arief meminta segera dilakukan promosi melalui digital marketing.
"Nama Tour de Singkarak sudah mendunia. Dampak langsung dan media value-nya sangat tinggi,” lanjutnya.
“Ada beberapa sport tourism di Indonesia yang mendunia seperti TdS, Tour de Banyuwangi Ijen, Tour de Bintan (TdB), Tour de Flores (TdF), Jakarta Marathon, hingga Asian Games yang akan berlangsung di Jakarta dan Palembang pada 2018 mendatang. Silakan eksplorasi dan promosikan lewat digital. More digital more personal, more digital more profesional," ujarnya.
TdS sendiri selalu dipromosikan ke seluruh anggota UCI. Jumlah penonton TdS saat ini berada di posisi ke-5 dunia.
Nomor satunya yaitu Tour de France (Prancis) dengan 12 juta penonton. Posisi runner up dipegang Giro d'Italia (Italia) dengan 8 juta penonton. Nomor tiganya Vuelta a Espana (Spanyol) dengan 5 juta penonton. Urutan keempat dihuni Santos Tour Down Under (Australia) dengan 750 ribu penonton dan nomor lima dunia yaitu Tour de Singkarak (TdS) dengan 550 ribu penonton.